Sejak awal tarikh Masehi, menurut I.
C. Van Leur ( 1960 ) dalam bukunya yang berjudul Indonesia Trade
and Society, sudah terjadi aktivitas hubungan dagang antara Asia dan
Eropa. Perdagangan waktu itu menjadi faktor yang sangat penting untuk memenuhi
kebutuhan dan membina hubungan antar Asia dan Eropa. Perkembangan jalur
perdagangan semula ramai melalui jalur darat ( jalur sutera, the silk road
), kemudian mengalami pergeseran atau beralih ke jalur laut ( jalur
rempah-rempah, the spicy road ).
Masih ingat mengapa jalur laut menjadi pilihan ? kalau lupa coba buka kembali materi jaringan
perdagangan dan pelayaran Asia dan Eropa sampai abad ke-18. Perhatikan gambar
peta berikut !
Para pedagang dari Eropa terutama
dari Italia dan Yunani membawa barang dagangan berupa rempah-rempah dan sutera
dari Laut Tengah. Komoditas tersebut dibawa ke Venesia atau Genoa lewat
pegunungan Alpen terus menuju ke pasaran Eropa Barat. Akan tetapi ada juga yang
melalui para pedagang Portugis dan Spanyol yang aktif berdagang di Laut Tengah. Para pedagang dari
Portugis dan Spanyol setelah mendapat rempah-rempah dan sutera dari kota-kota
dagang di Laut Tengah seperti Bizantium (Constantinopel), Roma, Venesia, Genoa,
Aleksandria ( Iskandariah) dan Allepo, kemudian dibawa kepasaran Eropa Barat,
seperti Lisabon.
Perdagangan dunia baik melalui jalur sutera
maupun jalur rempah-rempah dari dunia Timur (termasuk dari Indonesia), akan
bermuara di Laut Tengah. Laut Tengah adalah sebuah inland sea (laut pedalaman) yang secara geografis terletak
strategis; sebelah barat dan utara
membentang wilayah Eropa, di sebelah timur terhampar daratan Asia dan di bagian
selatan adalah pesisir Afrika Utara.
Apa Itu Politik
Politik berasal dari bahasa Yunani
Polis yang artinya kota atau negara, yang kemudian muncul kata-kata polities
yang artinya warga negara dan kata politikos yang artinya kewarganegaraan.
Politik adalah seni tentang kenegaraan yang dijabarkan dalam praktek di
lapangan, sehingga dapat dijelaskan bagaimana Imbungan antar manusia (penduduk)
yang tinggal di suatu tempat (wilayah) yang meskipun memiliki perbedaan
pendapat dan kepentingannya, tetap mengakui adanya kepentingan bersama untuk
mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Penyelenggaraan kekuasaan negara
dipercayakan kepada suatu badan/ lembaga yaitu pemerintah.
Politik adalah
proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang antara lain
berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara. Pengertian ini
merupakan upaya penggabungan antara berbagai definisi yang berbeda mengenai
hakikat politik yang dikenal dalam ilmu politik.
Politik
adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara konstitusional maupun
nonkonstitusional.
Di
samping itu politik juga dapat ditilik dari sudut pandang berbeda, yaitu antara
lain:
- politik adalah usaha yang ditempuh warga negara untuk mewujudkan kebaikan bersama (teori klasik Aristoteles)
- politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara
- politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan kekuasaan di masyarakat
- politik adalah segala sesuatu tentang proses perumusan dan pelaksanaan kebijakan publik.
Dalam
konteks memahami politik perlu dipahami beberapa kunci, antara lain: kekuasaan
politik, legitimasi, sistem politik, perilaku politik, partisipasi politik,
proses politik, dan juga tidak kalah pentingnya untuk mengetahui seluk beluk
tentang partai politik.
Philips III). Di kepulauan itu, Magelhaens mendirikan sebuah tugu
peringatan untuk menyatak bahwa kepulauan itu menjadi milik Spanyol.
Selain itu Magelhaens juga menyebarkan agamaKristen.Tindakan penguasaan daerah
dan penyebaran agama ini telah menimbulkan perlawanandari orang-orang penduduk
asli. Dari perlawanan itu ternyata Magelhaens terbunuh. Akibatnyaorang-orang
Spanyol menjadi kacau dan ahirnya meninggalkan Filipina menuju arah selatan.
Penjelajahan bangsa
Belanda
Pada tahun 1580
Portugis diduduki oleh Spanyol, sementara itu Belanda terlibat perangkemerdekaan melawan Spanyol tahun 1568-1648 maka oleh Spanyol para
pedagang Belandatidak diijinkan membeli rempah-rempah yang berpusat di
Lisabon. Para pedagang Belandakemudian berusaha
mencarikan sendiri pusat rempah-rempah di dunia Timur.Para petualangBelanda
beruntung karena mereka memperoleh informasi perjalanan bangsa Portugis ke Asiadan Indonesia
dari Jan Huygen Van Linschoten, seorang penjelajah Belanda yang ikut
pelayaranPortugis sampai di Indonesia. Ia menulis buku yang berjudul
“Itinerario, Voyage Ofte Schipvertnaer Oost ofte Portugaels Indiens “ (catatan
perjalanan ke Timur, atau Hindia Portugis).
Cornelis de
Houtman
Pada tahun 1596,
Cornelis de Houtman dengan empat buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam,memimpin pelayaran mencari
daerah asal rempah-rempah ke arah Timur mengambil jalur seperti
yang ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman bersamarombongan sampai di Indonesia dan mendarat di
Banten.Mereka ditolak oleh rakyat Bantenkarena sifatnya yang kasar dan tamak
sehingga hanya membawa sedikit rempah-rempah.
Jacob Van
Neck
Pada tahun 1598,
setelahCornelis de Houtman, Jacob Van Neck
menyusuri jalan Cornelis deHoutman untuk pergi ke Banten.Di Banten mereka
disambut dengan baik karena tidak sepertisebelumnya,
mereka mengganti sikapnya menjadi baik dan ramah sehingga mereka pulangdengan
membawa banyak rempah-rempah.Di Belanda mereka menjual rempah-rempah tersebutdengan harga yang berkali-kali lipat. Sehingga
banyak Kongsi dagang Belanda yang lain berbondong-bondong
ke Indonesia untuk mendapatkan rempah-rempah.Karena rempah-rempahyang dibawa ke
Belanda banyak menyebabkan harga rempah-rempah menjadi turun sehingga para
pedagang merugi.
Atas perakara Johan van
Olden barnevelt supaya seluruh usaha dagang tersebut dijadikan satu menjadi
VOC.
Penjelajahan
bangsa Inggris
Sir Francis
Drake
Pada
tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke arah Barat. Dalam
pelayarannya,rombongan ini memborong rempah-rempah di
Ternate.Setelah mendapatkan banyak rempah-rempah Drake pulang ke negerinya dan
sampai di Inggris pada tahun1580. Pelayaran Drake ini belum memiliki
arti penting secara ekonomis dan politis.
Sir James
Lancester dan George Raymond
Pada
pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan pelayaran sampai ke Aceh
danPenang, sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada bulan Juni 1602, Lancester
dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba di Aceh dan terus
menuju Banten. Di Banten, diamendapatkan izin dan mendirikan
kantor dagang.
Sir Henry Middleton
Pada
tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil
mencapaiTernate, Tidore, Ambon, dan Banda. Terjadi
persaingan dengan VOC. Selama tahun 1611 -1617,
orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di Sukadana (Kalimantan Barat
Daya),Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman, dan Jambi.
James Cook
Pada
tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi
pantaiAustralia secara menyeluruh pada tahun
1771. Oleh karena itu, James Cook sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia
Penyebab, Faktor Pendorong, Bangsa, Tokoh, dan Dampak Penjelajahan
Samudra
A. Penyebab Dilakukan Penjelajahan
Samudra
Ramainya perdagangan di Laut Tengah, terganggu selama dan
setelah berlangsungnya Perang Salib (1096 - 1291).
Dengan jatuhnya kota Konstantinopel (Byzantium) pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, aktivitas perdagangan antara orang Eropa dan Asia terputus. Sultan Mahmud II, penguasa Turki menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasannya. Bangsa Barat menghadapi kendala krisis perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu bangsa Barat berusaha keras mencari sumbernya dengan melakukan penjelajahan samudra
Dengan jatuhnya kota Konstantinopel (Byzantium) pada tahun 1453 ke tangan Turki Usmani, aktivitas perdagangan antara orang Eropa dan Asia terputus. Sultan Mahmud II, penguasa Turki menjalankan politik yang mempersulit pedagang Eropa beroperasi di daerah kekuasannya. Bangsa Barat menghadapi kendala krisis perdagangan rempah-rempah. Oleh karena itu bangsa Barat berusaha keras mencari sumbernya dengan melakukan penjelajahan samudra
Eropa pada tahun 1450 sampai 1650 menemui masa penemuan (Age
of Discovery) dan masa perluasan kekuasaan (Age of Expansion).
Ketika itu bangsa-bangsa Eropa sudah dapat mengembangka ilmu pengetahuan di bidang
geografi dan teknologi. Memang mereka tertinggal oleh bangsa Romawi dan bangsa
Islam selama berabad-abad lamanya. Namun rupanya, bangsa-bangsa Eropa memiliki
keinginan yang kuat untuk mengejar ketertinggalan itu. Mereka berlomba-lomba
mengarungi samudra, padahal mereka belum yakin apakah dunia ini bulat seperti
bola atau datar seperti meja. Mereka pun ingin berekspansi, membangun
wilayah-wilayah pendudukan atau koloni-koloni. Inilah awal kolonialisme Eropa Akhir
abad ke-15, di Eropa timbul suatu peristiwa gerakan Renaissance dan
Humanisme yang bertujuan untuk mempelajari, menyelidiki dan
menggali ilmu pengetahuan. Semangat untuk dapat lebih dari masa lampau
menimbulkan gerakan kemajuan.
Dengan semangat kemajuan tersebut, maka pada abad ke-15
di Eropa melahirkan temuan-temuan baru, misalnya temuan Nicolaus Copernicus
bahwa bumi itu bulat. dan ditemukanya teknologi kompas.Hal ini
mendorong pelaut-pelaut dari Spanyol, Portugis dan negara-negara Eropa lainnya
untuk berlayar menjelajahi samudera mencari daerah baru.
Selain itu, jatuhnya Konstantinopel pada tahun 1453 ke
Turki Utsmani mengakibatkan pasokan rempah-rempah ke wilayah Eropa terputus.
Hal ini dikarenakan boikot yang dilakukan oleh Turki Utsmani. Situasi ini
mendorong orang-orang Eropa menjelajahi jalur pelayaran ke wilayah yang banyak
memiliki bahan rempah-rempah, Dalam perkembangannya, mereka tidak saja
berdagang, tetapi juga menguasai sumber rempah-rempah di negara
penghasil. Adanya semboyan imperalisme kuno Yang diirigi dengan
semagat kekalahan perang salib juga menimbulkan semboyan 3G : Gold
(mencari kekayaan), Glory (mencari kejayaan), Gospel (menyebarkan agama
kristen). Semboyan tersebut menjadi tujuan penjelajahan samudera. Selain
dengan Keinginan Berpetualang yang di ilhami dari kisah perjalanan
Marcopolo pada 1254-1324
Kekuatan kolonial utama bangsa eropa pada saat itu adalah
Perancis, Inggris, Belanda, Portugis, dan Spanyol. Bangsa-bangsa ini begitu
tertinggak, sehingga baru pada tahun 1350 mereka bisa melayari laut Tengah dan
ujung barat di Spanyol dan ujung timur di Turki. Padahal, orang-orang Romawi
telah melakukan hal yang sama lebih dari 1000 tahun sebelumnya. Bahkan pada
abad ke-15, orang-orang Eropa hanya tahu sedikit tentang permukaan bumi. Peta
dunia dibuat pada tahun 1511 oleh Vessente Maggioli, masih
berdasarkan pada teori bumi sebagai tanah yang sambung menyambung. Teori yang
sudah usang ini diciptakan pada abad ke-2 oleh Ptolomeus, orang
Yunani-Mesir. Akibat anggapan tentang bumi yang salah. Maggioli menggambarkan
Amerika sebagai kelanjutan dari Asia. Dia tidak tahu bahwa beberapa benua
dipisahkan oleh laut.
Untunglah para pelaut eropa tidak menunggu peta yang
tepat untuk pergi berlayar. Mereka melakukan pelayaran dengan peta seadanya.
Mengapa mereka begitu nekad Berlayar dengan peta yang buruk? Rupaya mereka
cukup percaya diri karena menguasai teknologi peayaran dan persenjataan. Selain
itu, mereka sangat bernafsu untuk mendapatkan kekayaan, seperti emas dan
rempah-rempah yang mahal.
Teknologilah yang memungkinkan bangsa-bangsa Eropa
melakukan penjelajahan dunia. Selai kapal laut, Eropa Barat telah
menyempurnakan meriam. Senjata ini mengeluarkan dentuman yang menakutkan.
Pelurunya bisa merusah benteng kayu bahkan kota. Kisah keberhasilan Sultan
Muhammad II menaklukkan Konstantinopel pada tahun
1453 adalah bukti kedahsyatan meriam. Sang sultan sangat beruntung, karena para
insinyur Eropa mau diupah untuk membuat 56 peluru meriam kecil dan 1 pucuk
meriam raksasa yang mampu melontarkan peluru seberat 800 pon (363,2 Kg).
Teknologi meriam sangat membantu para pelaut karena
mereka kekurangan prajurit untuk melindungi kapal. Kala itu, Eropa baru saja
dilanda wabah kematian yang disebut "Black Death". Selain
kekurangan prajurit, mereka juga kekurangan pendayung yang biasanya menggunakan
para budak atau orang-orang terpidana.
Keberhasilan menempatkan meriam di kapal akan percuma
apabila para pembuat kapal tidak menemukan cara memanfaatkan tenaga angin untuk
menggantikan tenaga pendayung. Semula, kendaraan perang di laut hanyalah perahu
besar terbuka berawak puluhan pendayung dan tenara. Kapal-kapal berlambung
tertutup dan digerakan angin yang ditangkap layar pada tiang, berhasil
mengatasi masalah kekurangan pendayung dan keseimbangan akibat tambahan bobot
meriam dan hempasan ombak besar. Walau lebih lamban daripada kapal dayung,
kapal layar ini memuat lebih banyak barang dan lebih lincah.
Pada abad ke-15, para pelaut Eropa mulai mengenal kompas
yang dibawa para pedagang muslim dari Cina. Kompas sangat membantu untuk
menentukan arah pelayaran. Orang-orang Islam telah menemukan astrolobe pada
abad ke-12, juga berjasa bagi para pelaut Eropa. Alat itu dapat mengukur
ketinggian matahari dan benda langit lainnya. Dengan demikian, para pelaut
dapat mengetahui letak kapal dari gais khatulistiwa. Peralatan navigasi ini
lambat laun membantu menyempurnakan peta.
Jika teknologi membantu pelayaran para penjelajah Eropa,
apakah yang mendorong mereka menempuh bahaya mengarungi lautan yang ganas,
berkumpul dengan saingan penduduk pribumi yang primitif? Pada dasarnya mereka
mencari keuntungan material. Para penjelajah itu terus terang mengakui motif
itu. Bartholomeus Diaz berkata motif utamanya adalah untuk
menjadi kaya. Pelaut lainnya, Vasco da Gama, motif utamanya adalah
untuk menyebarka agama dan mencari rempah-rempah. Para pelaut dan penjelajah
itu religius sebagaimana orang zaman pertengahan, nyatanya perilaku mereka
tergolong modern dan materialistik.
B. Faktor Pendorong
Penjelajahan Samudra dan Penemuan Derah baru
Ada beberapa faktor yang mendorong bangsa Eropa melakukan
pelayaran dan penjelajahan samudra. Di bawah ini akan dijelaskan perkembangan
ilmu pengetahuan, eknomi, politik, dan idealisme masyarakat Eropa pada abad
pertengahan.
1. Perkembangan
Ilmu Pengetahuan
Perkembangan ilmu pengetahuan pada akhir abad
pertengahan, menimbulkan perubahan besar dan cepat (revolusi). Hal itu
diperlihatkan dengan munculnya penemuan Nicolaus Copernicus dengan teori Heliosentris (helios=matahari, centrum=pusat),
artinya tata surya ini berpusat pada matahari. Teori heliosentris ini membantah
teori lama yang bersifat geosentris (geos=bumi, centrum=pusat).
Ajaran geosentris ini pada perkembangannya melahirkan suatu pandagan bahwa bumi
ini datar seperti meja. Ajaran geosentris didukung dan disahkan oleh gereja
sebagai salah satu ajaran resmi para penganut gereja khatolik.
Kemudian, teori heliosentris dipertegas dan diperjelas
oleh ilmuwan dari Italia,Galileo Galilei. Karya ciptanya berupa
teleskop, yang dapat mempelajari gugusan bintang. Akan tetapi, gagasan Galileo
dianggap bertentangan dengan ajaran gereja dan dinyatakan sebagai ajaran sesat.
Perkembangan pemikiran baru dari Copernicus dan Galileo
di Eropa mengubah pandangan masyarakat Eropa tentang keberadaan bumi. Pemikiran
Copernicus dan Galileo menyatakan bahwa bumi ini bula dan matahari sebagai
pusat tata surya. Pernyataan itu mendorong orang-orang Eropa untuk mengarungi
lautan mencari daerah baru.
Keinginan untuk mengarungi samudra semakin besar, ketika
muncul buku karangan Marco Polo yang berjudul "Imago
Mundi" (Citra Dunia) dan"Il Milline" (Sejuta
Keajaiban). Pada kedua buku ini dijelaskan tentang kekayaan yang melimpah di
negeri timur (Cina dan Jepang). Kekayaan itu berupa emas, perak, dan sutra.
Kisah dalam buku Marcopolo itu memberikan dorongan bagi para pelaut Eropa untuk
mengarungi samudra.
2. Ekonomi
Faktor ekonomi merupakan faktor paling kuat yang
mendorong bangsa Eropa melakukan penjelajahan samudra. Sebelum menemukan daerah
pusat rempah-rempah, bangsa Eropa hanya mendapatkan hasil dagangan di
pusat-pusat perdagangan Asia Barat. Barang dagangan yang diperoleh berasal dari
India, Cina, Jepang, dan Asia Tenggara.
Keuntungan yang diperoleh oleh bangsa Eropa dengan
membeli barang dagangan dari pelabuhan Asia Barat sangat sedikit. Apalagi para
pedagang Asia Barat menjual barang dagangan dengan harga yang mahal. Karena itu
orang-orang Eropa berkeinginan mencari barang dagangan dari pusatnya. Dengan
begitu, mereka berharap memiliki keuntungan yang berlipat ganda.
3. Politik
Faktor berikutnya yang mendorong bangsa Eropa melakukan
penjelajahan samudra adalah peristiwa jatuhnya Konstantinopel ke tangan
penguasa Turki Usmania tahun1453. Peristiwa ini menyebabkan orang-orang Eropa
tidak mau berdagang di wilayah perdagangan Asia Barat. Akibatnya, perdagangan
antara dunia timur dan barat terputus.
Perkembangan beikutnya, bangsa Eropa mencari arah lain
untuk menuju dunia timur. Keadaan ini menimbulkan gerakan pelayaran dan
penjelajahan samudra secara besar-besaran.
4. Idealisme
Keberhasilan para pelaut Portugis dan Spanyol merintis
jalan laut menuju Nusantara, mendorong gelombang pelayaran berikutnya. Tidak
hanya ekspedisi dari Portugis dan Spanyol, meliainkan juga dari Inggris dan
Belanda. Bangsa Eropa yang datang ke dunia timur pun pada dasarnya
dilatarbelakangi oleh beberapa faktor idealisme, dan merupakan tujuan utama
mereka. Tujuan mereka sama yaitu Gold, Glory, danGospel.
Gold secara harfiah berarti emas. Namun selain emas,
orang-orang Eropa secara khusus mencari rempah-rempah, yang merupakan sumber
kekayaan yang sangat penting dan laku dipasaran Eropa. Hasil pertanian ini
mereka perlukan untuk obat-obatan dan penyedap serta pengawet makanan. Terlebih
setelah terjadi Perang Salib, orang-orang Eropa lebih terdorong
untuk mendapatkan sumber kekayaan itu langsung dari tempat asalnya.
Selain bermotifkan Gold, para penjelajah Eropa pun
mengharapkan Glory, otau kejayaan. Hampir setiap orang ingin berjaya. Hanya
anak kecil, orang tua yang pikun dan orang gila yang tidak memikirkan kejayaan.
Bukan orang Eropa saja yang mengejar kejayaan di Nusantara. Bahkan kata
"Nusantara" merupakan lambang kejayaan Majapahit yang berhasil
menundukan kerajaan-kerajaan yang lemah. Setelahmendapatkan daerah
rempah-rempah, bangsa-bangsa Eropa mempunyai idealisme penguasaan daerah
tersebut guna mencapai kejayaan.
Idealisme terakhir dari para penjelajah Eropa adalah
menyebarkan agama Nasrani (gospel). Salah seorang tokoh penyebar agama Nasrani
di Indonesia bagian timur, seperti di Makassar, Ambon, Ternate, dan Morotai adalah Franciscus
Xaverius atau Santo Francis Xavier (1506-1552).
Xaverius bersama Santo Ingatius de Loyola mendirikanOrdo
Yesuit.
C. Bangsa Pelopor Penjelajahan
Samudra
Negara-negara yang memelopori penjelajahan
samudra adalah Portugis dan Spanyol, menyusul Inggris, Belanda, Prancis,
Denmark, dan lainnya. Untuk menghindari persaingan antara Portugis dan Spanyol,
maka pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah Perjanjian Tordesillas. Paus membagi
daerah kekuasaan di dunia non-Kristiani menjadi dua bagian dengan batas garis
demarkasi/khayal yang membentang dari kutub Utara ke kutub Selatan. Daerah
sebelah Timur garis khayal adalah jalur/kekuasaan Portugis, sedangkan daerah
sebelah Barat garis khayal adalah jalur Spanyol.
a. Penjelajahan
Portugis
` Bartholomeus
Diaz menyusuri pantai barat Afrika, kemudian mengitari Tanjung Harapan pada
tahun 1487. Dia harus kembali ke Portugis karena dihadang topan dan sebagian
awaknya memberontak. 10 tahun kemudian rintisan Diaz dilanjutkan oleh Vasco da
Gama. 2 tahun pelayaran cukup memuaskan, Vasco da Gama kembali ke Lisbon dengan
membawa contoh barang dari India. Raja Manuel (1495-1521)
mengirim 13 kapal untuk menyiapkan pos perdagangan di India. Armada itu
dipimpin oleh Pedro Alvares Cabral dan dibantu oleh Bartholomeus
Diaz.
Telah berabad-abad pelau muslim menguasai jalur
perdagangan di samudra Hindia. Mereka tidak mau melepaskan kepada pelaut
Portugis dengan sukarela. Pertempuran pun tidak bisa dihindari. Armada Portugis
merebut pelabuhan-pelabuhan muslim yang strategis. Atas kemenangan
tersebut,Portugis menunjuk Alfonso de Albuquerque sebagai Gubernur India tahun
1509-1515. Dominasi Arab di Asia Selatan berakhir setelah meriam-meriam
Albuquerque menaklukkan pelabuhan Kalikut, Ormuz, Goa dan Malaka.
b. Penjelajahan
Spanyol
Bangsa Spanyol mampu membiayai penjelajahan samudranya
setelah Ratu Isabella dan Raja Ferdinand berhasil menyatukan kerajaan-kerajaan
kecil. Para penguasa Khatolik mengurangi kekuatan para bangsawan, merampingkan
birokrasi pemerintahan, dan menyisihkan orang-orang yang merongrong kekuasaan,
yaitu kaum muslim dan yahudi. Kerajaan Spanyol menjadi sangat kuat.
Ratu Isabella mempercayakan 3 kapalnya dibawah pimpinan
Christoper Columbus. Kapal Santa Maria, Pinta, dan Nina berlabuh pada bulan Oktober
1492 di sebuah pulau di Karibia. Columbus menamainya San Salvador. Dia mengira
pulau itu adalah bagian dari India. Selama 10 tahun Columbus melakukan 4 kali
pelayaran. Selama itu ia menemukan Haiti yang disebutnya Dominika, lalu San
Salvador, Puerto Rico, Jamaika, Kuba, Trinidad, dan Honduras di Amerika Tengah.
Pelayaran Columbus sangat berguna bagi pelayaran
selanjutnya. Columbus dan teman-temannya juga berhasil meng-Kristenkan
orang-orang Indian. Walaupun sedikit harta yang dibawa pulang Columbus, armadanya
telah membuka jalan untuk penjelajahan lebih jauh. Tahun 1519, Raja
Charles V mengutus Ferdinand Magellanuntuk menemukan jalan
langsung ke kepulauan Maluku. Magellan menyebrangi Atlantik menuju Brazil.
Pelayaran berlanjut ke selatan untuk mengitari ujung benua Amerika. Kemudian,
armadanya mengarungi Pasifik sampai Fillipina. Nama Filipina dipakai untuk
menandai keberhasilan Raja Phillip II, setelah kepulauan itu
dikuasai tahun1560.
Magellan terbunuh, namun pelayaran dilanjutkan oleh Juan
Sebastian del Cano.Armada itu berlayar dari Maluku, lalu ke Timor,
menyebrangi samudra Hindia hingga ke Tanjung Harapan. Akhirnya mereka kembali
ke Spanyol setelah melayari Pantai barat Afrika. Pelayaran ini membuktikan
teori Copernicus dan Galileo bahwa bumi itu bulat, bahkan setelah itu mereka
tahu bahwa bumi lebih luas daripada yang mereka bayangkan.
Beberapa
penjelajahan terkenal telah berhasil menemukan pengganti jalur darat yang
dikuasai Sultan Turki. Mereka adalah Bartholomeus Diaz, Vasco da Gama, dan Alfonso
de Albuquerque dari Portugis. Sedangkan Spanyol Mengutus Christopher
Columbus, pelau Genoa (Italia), dan Ferdinand Magellan.
D. Tokoh-Tokoh Penjelajah
Samudra
a. Pelayaran
Orang-orang Portugis
Orang-orang
Portugis menjadi pelopor berlayar mencari tempat asal rempah-rempah. Hal ini
tidak lepas dari kiat Pangeran Henry Mualim (Henry Navigator) yang memberi
hak-hak istimewa kepada keluarga-keluarga saudagar sukses dari Italia, Spanyol,
dan Prancis. Tujuannya supaya mereka bersedia tinggal dan berdagang di ibukota
Portugis. Berikut ini penjelajah-penjelajah yang berasal dari Portugis.
1) Bartholomeu Dias
Bartholomeu
Dias berangkat dari Lisabon (Portugis) pada bulan Agustus 1487. Ketika sampai
di ujung Selatan benua Afrika, kapal Dias terkena badai topan. Setelah badai
reda, Dias kembali ke Portugis. Oleh Dias dan rombongannya, ujung Selatan Benua
Afrika dinamai Tanjung Badai. Namun, Raja Portugal Joao II mengganti namanya
menjadi Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) karena untuk menghilangkan kesan
menakutkan dan tempat tersebut dianggap memberikan harapan bagi bangsa Portugis
untuk menemukan Hindia
2)
Vasco da Gama
Pada tanggal 8 Juli 1497, Raja
Portugis Manuel I memerintahkan Vasco da Gama mengikuti jejak Dias.
Ekspedisinya dilakukan melalui laut sepanjang pantai Afrika Barat.
Dalam
pelayarannya, Vasco da Gama sempat singgah di pantai Afrika Timur. Atas
petunjuk mualim Moor, da Gama melanjutkan ekspedisinya memasuki Samudra Hindia
dan Laut Arab. Perjalanan Vasco da Gama tiba di Calcuta pada tanggal 22 Mei
1498. Di Calcuta, Vasco da Gama berupaya mendirikan pos perdagangan.
3)
Alfonso d’ Albuquerque
Setelah beberapa lama menduduki Calcuta, orang Portugis
sadar bahwa penghasil rempah-rempah bukan India. Ada tempat lain yang menjadi
pusat perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Oleh karena itu
ekspedisi ke Timur dilanjutkan kembali.
Bagi Portugis, cara termudah menguasai perdagangan di
sekitar Malaka adalah dengan merebut atau menguasai Malaka. Oleh karena itu,
dari Calcuta, Portugis mengirimkan ekspedisi ke Malaka di bawah pimpinan
Alfonso d’ Albuquerque. Ekspedisi d’ Albuquerque tersebut berhasil menaklukkan
Malaka pada tahun 1511.
b. Pelayaran
Orang-orang Spanyol
1)
Christopher Columbus
Pada tanggal 3 Agustus 1492, dengan menggunakan tiga buah
kapal yaitu Santa Maria, Nina, dan Pinta, Columbus mulai berlayar mencari
sumber rempah-rempah di dunia Timur. Setelah berlayar lebih dari 2 bulan
mengarungi Samudra Atlantik, sampailah Columbus di Pulau Guanahani yang
terletak di Kepulauan Bahama, Karibia. Ia merasa telah sampai di Kepulauan
Hindia Timur yang merupakan sumber rempah-rempah. Ia menamai penduduk asli di
kawasan itu sebagai Indian. Selanjutnya Kepulauan Bahama dikenal sebagai Hindia
Barat. Columbus bersama seorang penyelidik bernama Amerigo Vespucci antara
tahun 1492 – 1504, berlayar terhitung 4 kali. Mereka menemukan benua baru yang
diberi nama Amerika. Jadi penemu Benua Amerika adalah Christopher Columbus.
Sejak Columbus menemukan benua Amerika, menyusul pelaut-pelaut Spanyol seperti
Cortez dan Pizzaro. Cortez menduduki Mexico pada tahun 1519 dengan menaklukkan
suku Indian yaitu Kerajaan Aztec dan suku Maya di Yucatan. Pizzaro, pada tahun
1530 menaklukkan kerajaan Indian di Peru yaitu suku Inca.
2) Ferdinand
Magelhaens (Magellan)
Pada tanggal 10 Agustus 1519, Magelhaens berlayar ke
Barat didampingi oleh Kapten Juan Sebastian del Cano (Sebastian del Cano) dan
seorang penulis dari Italia yang bernama Pigafetta. Penulis inilah yang
mengisahkan perjalanan Magelhaens-del Cano mengelilingi dunia yang membuktikan
bahwa bumi itu bulat seperti bola. Pada tahun 1520, setelah menyeberangi
Samudra Pasifik, sampailah rombongan Magelhaens di Kepulauan Massava. Kepulauan
ini kemudian diberi nama Filipina, mengambil nama Raja Spanyol, Philips II.
Dalam suatu pertempuran melawan orang Mactan, Magelhaens gugur (27 April 1521).
Akibat peristiwa itu rombongan bergegas meninggalkan Filipina dipimpin oleh
Sebastian del Cano, menuju Kepulauan Maluku. Magelhaens dianggap sebagai orang
besar dalam dunia pelayaran karena menjadi orang yang pertama kali berhasil
mengelilingi dunia. Raja Spanyol memberi hadiah sebuah tiruan bola bumi. Pada
tiruan bola bumi itu dililitkan pita bertuliskan ‘Engkaulah yang pertama kali
mengitari diriku’.
c. Pelayaran
orang-orang Inggris
1)
Sir Francis Drake
Pada tahun 1577 Drake berangkat berlayar dari Inggris ke
arah Barat. Dalam pelayarannya, rombongan ini memborong rempah-rempah di
Ternate. Setelah mendapatkan banyak rempah-rempah Drake pulang ke negerinya dan
sampai di Inggris pada tahun 1580. Pelayaran Drake ini belum memiliki arti
penting secara ekonomis dan politis.
2)
Pilgrim Fathers
Pada tahun 1607 rombongan yang menamakan diri Pilgrim
Fathers melakukan pelayaran ke arah Barat. Kapal yang bernama May Flower
berhasil membawa rombongan ini mendarat di Amerika Utara.
.3)
Sir James Lancester dan George Raymond
Pada pelayaran tahun 1591, Lancester berhasil mengadakan
pelayaran sampai ke Aceh dan Penang, sampai di Inggris pada tahun 1594. Pada
bulan Juni 1602, Lancester dan maskapai perdagangan Inggris (EIC) berhasil tiba
di Aceh dan terus menuju Banten. Di Banten, dia mendapatkan izin dan mendirikan
kantor dagang.
4)
Sir Henry Middleton
Pada
tahun 1604 pelayaran kedua EIC yang dipimpin Sir Henry Middleton berhasil
mencapai Ternate, Tidore, Ambon, dan Banda. Terjadi persaingan dengan VOC.
Selama tahun 1611 - 1617, orang-orang Inggris mendirikan kantor dagang di
Sukadana (Kalimantan Barat Daya), Makassar, Jayakarta, Jepara, Aceh, Pariaman,
dan Jambi.
5)
William Dampier dan James Cook
Pada
tahun 1688, Dampier melakukan pelayaran dan berhasil mendarat di Australia. Ia
terus melanjutkan pelayaran dengan menelusuri pantai ke arah Utara. Sedangkan Pada
tahun 1770 Cook berhasil mendarat di pantai Timur Australia dan menjelajahi
pantai Australia secara menyeluruh pada tahun 1771. Oleh karena itu, James Cook
sering dikatakan sebagai penemu Benua Australia.
d. Pelayaran
Orang-orang Belanda
Biasanya para pedagang Belanda membeli dagangan
rempah-rempah dari Portugis di pusat pasar Lisabon. Namun setelah Lisabon
dikuasai Spanyol, Belanda mencari jalan menuju daerah penghasil rempah-rempah.
Walaupun Portugis berusaha merahasiakan jalan ke pusat penghasil rempah-rempah,
tetapi Belanda berhasil menyusul Portugis dan Spanyol.
Berikut ini beberapa pelaut Belanda
yang melakukan penjelajahan ke dunia:
1)
Barentz
Pada tahun 1594, Barentz mencari daerah Timur (Asia)
melalui jalur lain yaitu ke Utara. Perjalanan Barentz terhambat karena air laut
membeku sesampainya di Kutub Utara. Ia berhenti di sebuah pulau yang dikenal
dengan nama Pulau Novaya Zemlya, kemudian memutuskan untuk kembali tetapi
meninggal dalam perjalanan.
2)
Cornelis de Houtman
Pada tahun 1595, de Houtman dengan empat
buah kapal yang memuat 249 orang awak beserta 64 meriam, memimpin pelayaran
mencari daerah asal rempah-rempah ke arah Timur mengambil jalur seperti yang
ditempuh Portugis. Pada tahun 1596 Cornelis de Houtman bersama rombongan sampai
di Indonesia dan mendarat di Banten.
3) Jan Piterszoon Coen
Rakyat Belanda yang pertama kali tiba di Banten
4) Abel Tasman
Abel Tasman
berlayar mencapai perairan di sebelah Tenggara Australia. Pada tahun 1642 ia
menemukan sebuah pulau yang kemudian dikenal dengan nama Pulau Tasmania.
E. Dampak
Pejelajahan Samudra
Dampak penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru
yakni berupa sisi positif dan negatif, sisi postifnya antara lain yakni adanya
uji coba terhadap kebenaran suatu ilmu pengetahuan. Seperti pembuktian terhadap
kebenaran bumi bulat serta penerapan ilmu-ilmu Navigasi dan maritim yang
berguna bagi dunia pelayaran hingga saat ini, berkembangnya agama
katolik dan protestan. Di berbagai belahan dunia. Yang di bawa dan disebarkan
oleh para penjelajah dan penemu daerah baru ( Gospel ). Serta berubanya pola
perdagangan yang semula bersumber langsung dari daerah asal menjadi sistem
perdagangab transito yang mengakibatkan berbaurnya kebudayaan lokal dengan
kebudayaan yang baru atau asing yang dibawa oleh para pejelajah samudra
terserbut.
Namun semua sisi baik atau positif tersebut tidak
terbayar mahal dengan sisi negatif yang ditimbulkan oleh penjelajahan samudra
dan penemuan daerah baru tersebut segi negatifnya yakni kebencian terhadap kaum
muslim. Dilandasi Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan terhadap
kekuasaan Islam di mana pun yang dijumpainya sebagai tindak lanjut dari Perang
Salib. Selain itu dampak atau sisi negatif lain dari penjelajahan dan
penemuan daerah baru yakni adanya suatu faham yang berkembang dan cenderung
menyimpang yakni Kolonialisme dan Imperialisme dimana
pengertiannya bahwa Kolonialisme adalah suatu usaha untuk
melakukan system permukiman warga dari suatu Negara diluar wilayah Negara induknya
atau Negara asalnya.sedangakan Imperialisme sendiri adalah usaha
memperluas wilayah kekuasaan atau jajahan untuk mendirikan imperium atau
kekaisaran. Atau secara implisit dapat diartiakan sebagai sebuah
penjajahan yang dilakukan oleh bangsa barat terhadap bangsa atau daerah baru
yang telah ditemukan bahkan dikuasainya baik secara moril ataupun materil atau
kekayaan dan eksploitasi terhadap kekayaan alamnya. Dengan semboyan Glory dan
Goldnya. Disamping monopoli perdagangan yang diterapkanya.
Hal-hal tersebut diatas adalah contoh dan dampak serta
akibat yang ditimbulkan oleh penjelajahan samudra dan penemuan daerah baru yang
dilakukan oleh bangsa-bangsan barat baik Portugis, Spanyol, Belanda maupun
Inggris
No comments:
Post a Comment