Sejak abad ke -13, rempah-rempah
memang merupakan bahan dagang yang sangat menguntungkan. Hal ini mendorong orang-orang
Eropa berusaha mencari harta kekayaan ini sekalipun menjelajah semudera.
Keinginan ini diperkuat dengan adanya jiwa penjelajah. Bangsa Eropa dikenal
sebagai bangsa penjelajah, terutama untuk menemukan daerah-daerah baru. Mereka
berlomba-lomba meninggalkan Eropa. Mereka yakin bahwa jika berlayar ke satu
arah, maka mereka akan kembali ke tempat semula. Selain itu, orang-orang Eropa
terutama Protugis dan Spanyol yakin bahwa di luar Eropa ada Prestor John
(kerajaan dan penduduknya beragama Kristen). Oleh
karena itu, mereka berani berlayar jauh. Mereka yakin akan bertemu dengan
orang-orang seagama.
Penjelajahan
yang dilakukan oleh para pelaut Spanyol dan Portugis ini berkaitan dengan
kondisi pada saat itu yang terjadi yaitu situasi perdagangan di Laut Tengah.
Pada tahun 1453, Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Utsmani. Sehingga para
pelaut Eropa tidak bisa melalui jalur perdagangan Laut Tengah. Dan mencari
daerah baru untuk mendapatkan rempah-rempah yang akan dijual kembali di pasar
Eropa.
Bangsa Portugis menguasai jalur pelayaran
perdagangan antara Hindia Timur (Indonesia Timur/Maluku) sampai Eropa selama
hampir satu abad.
Pada akhir abad ke-15
bangsa-bangsa Eropa berlomba melakukan penjelajahan samudra. Salah satu bangsa
Eropa yang terkenal sebagai penjelajah samudra adalah Portugis. Bersama Spanyol
dan Inggris, Portugis adalah negara yang memiliki wilayah jajahan paling luas
di dunia. Hal tersebut didukung oleh keberanian para tokoh penjelajah samudra
asal Portugal. Orang-orang Portugis menjadi pelopor berlayar mencari tempat
asal rempah-rempah. Hal ini tidak lepas dari kiat Pangeran Henry
Mualim ( Henry Navigator ) putra Raja Portugal, Johan II. Pangeran
Henry memberi hak-hak istimewa kepada keluarga –keluarga saudagar sukses
dari Italia, Spanyol dan Perancis.
Mereka supaya bersedia tinggal dan berdagang di ibukota Portugal. Hasilnya
tidak kurang dari 400 sampai 500 kapal berlabuh di Lisabon setiap tahun.
Lisabon mulai mampu menandingi keramaian Venesia dan Genoa.
Pada
tahun 1418, Portugis telah menduduki Madeira sebagai koloni seberang laut yang pertama di kawasan Atlantik. Pelayaran
menelusuri Atlantik semakin meningkat sejalan Portugis melakukan perdagangan
budak dari Guinea dan mendapat hak atas wilayah non Kristiani dari Paus ( perjanjian Tordesillas).
Bangsa
Portugis (Portugal) berhasil merebut beberapa pelabuhan penting di pantai
India dan menjadikan kota Goa yang terletak di pantai India sebagai pusat
kekuasaannya. Untuk dapat menguasai dan memonopoli perdagangan di Asia Sealatan,
bangsa Portugis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
• Memperluas kekuasaannya
ke arah barat dengan menghancurkan armada laut Turki, sehingga bangsa
Portugis dapat mengawasi perdagangan dan pelayaran di laut antara Asia dengan
Eropa. Bahkan bangsa Portugis dapat memaksa para pedagang untuk berlayar dari
Bandar perdagangan Goa (India) menuju ke Afrika Selatan dan selanjutnya
sampai di Bandar Lisboa, yaitu pusat perdagangan di Eropa dan ibukota
Portugis.
• Memperluas kekuasaannya
kea rah timur dengan menguasai Malaka, sehingga dapat menghentikan dan
menguasai aktivitas perdagangan langsung yang dilakukan oleh
pedagang-pedagang China, India, maupun kerajaan-kerajaan di Indonesia.
|
1. BERKEMBAANGNYA KOLONIALISME DAN
IMPERIALISME BARAT DIINDONESIA
Pengertian kolonialisme dan imperialisme
*. Kolonialisme
Kolonialisme berasal dari kata “colonus” yang artinya
petani. Istilah ini diberikan pada para petani Yunani yang pindah dari
negerinya yang tandus dan pindah ke daerah lain yang lebih subur. Para colonus
tetap menjalin hubungan dengan negara asalnya, tapi oleh negara asal(induk)
daerah tadi dianggap sebagai bagian dari negara induk dan harus tunduk pada
negara asal (mother land). Dari sinilah muncul awal penjajahan (imperialisme).
Jadi kolonialisme adalah suatu sistem
pemukiman warga suatu negara di luar wilayah induknya atau negara asalnya.
Biasanya daerah koloni terletak di seberang lautan dan kemudian dijadikan
bagian wilayah mereka.
*. Imperialisme
Berasal
dari kata latin “imperare” yang artinya menguasai.Orang yang menguasai disebut
imperator yang berarti raja atau penguasa. Imperium adalah daerah yang dikuasai
imperator. Imperator menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium dengan
alasan agar mereka merasa lebih aman atau lebih sejahtera. Jadi imperialisme
adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain.
Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan
menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah. Walaupun
kolonialisme dan imperialisme berasal dari kata dan pengertian yang berbeda
namun dalam prakteknya berarti satu yaitu penjajahan oleh bangsa satu terhadap
bangsa lain. Kolonialisme lebih diartikan pada proses pembentukan atau
penguasaan wilayah, sedangkan imperialisme lebih diartikan pada praktek
penjajahannya.
2. FAKTOR
PENJELAJAHAN DIINDONESIA
a.Latar belakang timbulnya penjajahan di
Indonesia
Terdapat 2 penyebab umum datangnya
para penjajah ke Indonesia, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor
ekternal adalah kondisi yang terjadi di eropa sehingga memungkinkan terjadinya
penjajahan di Indonesia. Sedangkan faktor internal adalah kondisi dalam negeri
yang kurang menyadari persatuan dan kesatuan sehingga memungkinkan bangsa asing
datang di Indonesia.
Dari faktor ekternal
meliputi :
1. Berkembangnya kenyakinan dan kebenaran Penemuan Copernicus yang
didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti bola,
matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda antariksa. Bumi dan
benda-benda antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari ( teori Heliosentris
).
Salah satunya ialah Ferdinand Magellan, pelaut pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi memang bulat, serta laut-laut di bumi saling berhubungan. Teori ini membantah Teori Geosentris dari Ptolomeus yang menyatakan bumi datar
Salah satunya ialah Ferdinand Magellan, pelaut pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi memang bulat, serta laut-laut di bumi saling berhubungan. Teori ini membantah Teori Geosentris dari Ptolomeus yang menyatakan bumi datar
2.
Berlangsungnya
zaman renaissance di eropa (berkembangnya zaman kebebasan).
3.
Berkembangnya
kekuasaan islam di daerah afrika utara dan constatinopel.
4. Semangat reconquesta (perang salib yaitu semangat untuk menaklukkan
bangsa-bangsa yang pernah mengalahkan mereka. Semangat reconguesta,
yaitu semangat pembalasan sebagai tindak lanjut Perang Salib, terhadap
kekuasaan Islam dimanapun yang dijumpainya. Perang
Salib berlangsung 200 tahun lebih dari tahun 1096 sampai 1291 yang terbagi
dalam tujuh periode. Berawal dari pernyataan perang Paus Urbanus II (1095) untuk
merebut kota suci Yerusalem di Timur Tengah dari kekuasaan bangsa Turki Seljuk.
Tentara Salib dari Eropa terdiri atas para biarawan, bangsawan, rakyat dan
budak belian. Mereka menggunakan lencana salib dibahunya sehingga perang itu
disebut perang salib. Perang ini terjadi dengan melibatkan
orang-orang Kristen Eropa yang berhadapan dengan orang Turki Seljuk dan
orang-orang Arab.. Sementara bagi orang Islam, perang ini disebut dengan perang
suci.
Pahlawan
Islam yang terkenal dalam perang ini adalah Salahuddin Al Ayyubi yang berhasil merebut kembali Kota Yerusalem yang
telah dikuasai kerajaan Kristen selama hampir 100 tahun. Salahuddin mengalahkan
pasukan Salib dalam Perang Khitin. Selanjutnya Raja Inggris Richard The Lion
Heart menghimpun kekuatan raja-raja Eropa untuk mengambil kembali Kota
Yerusalem. Namun, mereka gagal dan pulang ke Eropa dengan membawa kekalahan.
Beberapa faktor yang menyebabkan
terjadinya Perang Salib adalah sebagai berikut :
Adanya larangan
bagi peziarah-peziarah Kristen untuk mengunjungi Yerusalem.
Merebut Spanyol
yang telah tujuh abad dikuasai oleh Dinasti Umayyah.
Paus Urbanus
berusaha untuk mempersatukan kembali gereja Roma dengan gereja di Romawi Timur,
seperti di Konstantinopel, Yerusalem, dan Alexandria.
Dampak adanya Perang Salib adalah sebagai berikut :
a) Jalur perdagangan
Eropa dan Timur Tengah menjadi terputus. Apalagi dengan dikuasainya
Konstantinopel, maka para pedagang Eropa mulai mencari jalan lain untuk
mendapatkan rempah-rempah secara langsung.
b) Bangsa Eropa mulai mengetahui
kelemahan dan ketertinggalan mereka dari orang-orang Islam dan Timur, sehingga
mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan itu dengan pengembangan Iptek secara
besar-besaran.
c) Adanya motif balas dendam di kalangan
orang-orang Kristen terhadap orang muslim karena kekalahannya dalam peperangan
di dunia Timur dalam rangka menguasai jalur perdagangan.
5. Ambisi mencari kekayaan, kejayaan dan
penyebaran agama nasrani (gold,
glory
dan gospel).
-Semangat gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama nasrani
- Semangat Glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan atau daerah jajahan
- Semangat Gold, yaitu semangat untuk mengeruk kekayaan
-Semangat gospel, yaitu semangat untuk menyebarkan agama nasrani
- Semangat Glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan atau daerah jajahan
- Semangat Gold, yaitu semangat untuk mengeruk kekayaan
6.
Adanya
perjanjian Tordessilas (pembagian wilayah spanyol dan portugis menurut garis khayal, sebelah barat masuk wilayah
spanyol, sedangkan sebelah timur di kuasai oleh portugis).
7.
. Dikuasainya
konstantinopel yang merupakan bandar atau pelabuhan persinggahan terbesar di
barat wilayah
kekuasaan Kerajaan Romawi–Byzantium oleh turki Khalifah Utsmaniyah pada
tahun 1453 serta dikuasainya rute dan
pusat perdagangan ditimur tengah oleh orang – orang islam . Jatuhnya
Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani yang dipimpin Sultan Muhammad II
menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa Eropa, terutama dalam bidang
perdagangan. Oleh karena itu, bangsa-bangsa Eropa mulai berpikir untuk mencari
daerah penghasil barang-barang yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah
secara langsung.
8.
Runtuhnya Kekaisaran
Romawi
Pada masa kejayaannya, kekuasaan kekaisaran
Romawi meliputi hampir seluruh Eropa, Afrika Utara, dan Afrika Barat.
Kekaisaran Romawi
mengalami
kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus. Namun, pemerintahan
ini akhirnya runtuh pada tahun 476 M. Hubungan dagang yang terjalin antara
Eropa dengan Asia pun mengalami kemunduran, bahkan berakibat kemerosotan di
segala bidang kehidupan. Zaman kemunduran ini disebut zaman kegelapan (Dark
Ages). Runtuhnya Romawi mengakibatkan tata kehidupan bangsa-bangsa Eropa yang
semula berkiblat pada hukum Romawi menjadi kacau.
Dari faktor internal, meliputi :
1. Kontak hubungan
perdagangan, niat baik bangsa Indonesia di manfaatkan pihak asing untuk
mengusai perdagangan (monopoli)
2. Penghasil
rempah-rempah terbesar, sehingga menjadi tempat tujuan para bangasa asing untuk
dating ke Indonesia.
3. Belum adanya sifat
persatuan dan kesatuan (kedaerahan masih kental).
Selain itu faktor- faktor
yang mendukung yaitu sebagai berikut :
1. Perkembangan teknologi kemaritiman dimana keberadaan kapal-kapal laut yang
besar memungkinkan pelayaran dan perdagangan yang lebih luas, termasuk
menyeberangi samudra Atlantik.
2. Adanya sarana pendukung seperti kompas, teropong, mesiu dan peta yang
menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan dan pelabuhan.
3.
Adanya buku Imago
Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292). Marco Polo adalah saudagar dari Venesia, bersama ayahnya Nicolo Polo dan
pamannya Maffeo Polo mengunjungi China (1271-1292) dengan menelusuri
jalur sutera. Ketika itu China
diperintah oleh Kubilai Khan ( pengganti ayahnya, Jenghis Khan
). Kembali dari China menggunakan kapal Khan Agung melalui jalur laut
singgah di pelabuhan Perlak (1292 ).
Negara-negara yang mempelopori penjelajahan samudra adalah Portugis dan Spanyol menyusul Inggris, Belanda, Perancis, Den Mark dan lainnya. Untuk menghindari persaingan yang berbuntut bentrokkan dilautan antara Portugis dan Spanyol, pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah perjanjian Tordesillas. Paus membagi daerah kekuasaan di dunia non kristiani menjadi dua bagian dengan batas garis demarkasi/ khayal yang membentang vertikal dari kutub utara ke kutub selatan ( mulai dari garis meridian 370 league sebelah barat kepulauan Verdi. Kepulauan Verdi terletak di sebelah barat Afrika, sebagai patokan . Daerah sebelah timur garis khayal adalah jalurnya/ kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah barat garis khayal adalah jalurnya Spanyol.
Negara-negara yang mempelopori penjelajahan samudra adalah Portugis dan Spanyol menyusul Inggris, Belanda, Perancis, Den Mark dan lainnya. Untuk menghindari persaingan yang berbuntut bentrokkan dilautan antara Portugis dan Spanyol, pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah perjanjian Tordesillas. Paus membagi daerah kekuasaan di dunia non kristiani menjadi dua bagian dengan batas garis demarkasi/ khayal yang membentang vertikal dari kutub utara ke kutub selatan ( mulai dari garis meridian 370 league sebelah barat kepulauan Verdi. Kepulauan Verdi terletak di sebelah barat Afrika, sebagai patokan . Daerah sebelah timur garis khayal adalah jalurnya/ kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah barat garis khayal adalah jalurnya Spanyol.
4.
Perjalanan Ordoric
da Pardenone menuju Campa yang sempat singgah di Jawa pada abad ke-14. Ordoric
melaporkan sekilas mengenai kebesaran Majapahit.
3.
TOKOH PORTUGIS
DI INDONESIA
Beberapa tokoh Portugis yang dikenal sebagai penjelajah ulung adalah
sebagai berikut :
1. Bartholomeuz
Diaz
Bartolomeu Dias
Pada tahun 1486
Bartholomeuz Diaz mengawali masa penjelajahan samudra dari Portugal.
Bartholomeuz Diaz berlayar dari Lisabon pada bulan agustus 1487 , menyusuri
pantai barat Afrika dengan tujuan mencapai India. Namun malangnya kapal
Bartholomeuz Diaz terdampar di ujung selatan benua Afrika kira-kira 832 km
diserang badai/ topan yang ampu merusak kapal . Ia kembali ke Portugal atas
desakan awak kapal. Awak kapal Diaz memberi nama tempat itu Tanjung Badai. Namun raja Portugal, Johan II menamakan
tempat tersebut sebagai Tanjung Harapan (Cape of Good Hope) menghilangkan kesan menakutkan, melainkan
sebagai harapan masa depan yang terbuka. namun ia gagal mencapai Indonesia.
Setelah Bartholomeus Diaz menemukan jalan ke timur di Tanjung Harapan Baik
(Afrika Selatan), upaya mencari jalan ke Indonesia diteruskan oleh
armada-armada Portugis berikutnya.
2. Vasco da Gama
Pada tanggal 8 Juli 1947, Raja Portugis Manuel I
memerintahkan da Gama mengikuti jejak Diaz. Merasa aman di Tanjung Harapan, meneruskan pelayaran
sampailah di Muzambique.
Pada tahun 1498 Vasco
da Gama memimpin pelayaran ke India . Ia berangkat dari Lisabon menyusuri
pantai barat Afrika lalu memutar ke Tanjung Harapan dan menyusuri pantai timur
benua Afrika. Di pantai pelabuhan malinda (timur Afrika) inilah Vasco da Gama
bertemu dengan pedagang-pedagang Islam (orang moor) , Arab dan india serta
mendapatkan banyak informasi terkait kekayaan alam bangsa Asia.
Namun,
jalan ke Asia Tenggara tetap dirahasiakan oleh para pedagang tersebut. Atas saran dan petunjuk para pedangang Islam tersebut (mualim moor) , Vasco
da Gama beserta rombongannya meneruskan pelayaran mengarungi Samudra Hindia. Oleh karena itu,
orang-orang Portugis melanjutkan perjalannya menyusuri pantai timur Afrika.
Mereka harus melewati perairan dengan ombak yang sangat besar. Daerah itu
terletak di timur laut Afrika terutama di sekitar Ujung Tanduk. Oleh karena itu, daerah ini disebut Guadafui (berhati-hatilah).
Ekspedisi ini kemudian berhasil melewati selat di ujung selatan Laut Merah yang
disebutnya Bab el Mandeb (Gapura Air Mata).
Pada bulan Mei 1498 rombongan Vasco da Gama mencapai
Kalikut, India. Di tempat tersebut Vasco da Gama mendirikan pos perdagangan.
Pemancangan batu Padrao, berupa prasasti bermotif lukisan bola
dunia lambang kerajaan Portugis, dilakukan di setiap wilayah yang disinggahi
sebagai tanda miliki (mengklaim). Sejak saat itu, perdagangan antara orang
Eropa dan India tidak lagi
melalui jalur Laut Tengah melainkan melalui pantai timur Afrika.
Namun, penemuan ini belum juga memuaskan bangsa
Portugis. Mereka ingin menjelajahi daerah timur lainnya yakni Malaka dan
Maluku. Malaka adalah pusat perdagangan yang sangat ramai dikunjungi, sedangkan
Maluku adalah daerah sumber rempah-rempahnya.
Kapal dagang besar mempunyai banyak
awak kapal yang dipimpin oleh nakhoda yang dibantu juru mudi, juru batu dan mualim.
Tugas dan tanggung jawab nakhoda pada keselamatan pelayaran, transaksi barang
dagangan dan keuangan. Juru mudi bertugas kelancaran kemudi, tempat di buritan
kapal. Juru batu bertanggung-jawab kendali jangkar/ sauh, menjaga kapal jangan
sampai menabrak batu karang. Mualim sebagai pandu laut yang membawa kapal.
3. Alfonso de Albuquerque
Alfonso de Albuquerque
adalah salah satu tokoh penjelajah samudra terkenal dari Portugis. Orang
Portugis sadar bahwa penghasil rempah-rempah bukan India melainkan ada tempat
lain yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Oleh
karena itu ekspedisi ke timur dilanjutkan kembali. Pada tahun 1509, seorang
utusan Portugis yang bernama Diogo Lopes de Sequiera berkunjung ke
Malaka yang saat itu dipimpin Sultan Mahmud Syah. Pada awalnya diterima dengan
baik, dalam perkembangan komunitas pedagang muslim di Malaka berhasil
meyakinkan penguasa Malaka untuk mengusir Portugis.
Namun, Pada tahun 1511
Alfonso de Albuquerque berhasil menduduki kota Malaka. Secara politis, Portugis
berhasil menguasai Malaka namun secara ekonomis gagal karena pedagang-pedagang
Islam meninggalkan Malaka. Sebaliknya, para pedagang Islam memindahkan pusat
perdagangan mereka ke bandar lain seperti Aceh, Banten, Demak, dan Makassar.
Kelemahan
Malaka sehingga kalah atas Portugis, karena :
1. Dukungan persenjataan memadai
namun kalah canggih di banding persenjataan Portugis yang mengikutsertakan 15
kapal perang besar dengan 1200 orang tentara.
2. Adanya konflik
internal di Malaka yang melibatkan Sultan Mahmud Syah dengan anaknya Sultan
Ahmad, yang baru saja menerima penyerahan kekuasaan.
Pendudukan
Portugis atas Malaka , pusat perdagangan di Semenanjung Melayu itu, membuka
jalur langsung ke pusat-pusat penghasil rempah-rempah di kepulauan Indonesia.
Pada tahun 1512, rombongan yang di pimpin Francisco Serrao tiba di Hitu.
Portugis juga membuka hubungan dagang dengan Pasai, Barus, Pedir, Siak dan
Minang Kabau. Di Jawa, Portugis berhasil membangun hubungan dengan kerajaan
Sunda dan Panarukan.
4. Fransisco de Almaeda
Fransisco de Almaeda adalah tokoh penjelajah samudra
dari Portugis yang berhasil menaklukkan Goa, India. Wilayah Goa kemudian
dikembangkan oleh Fransisco de Almaeda sebagai pusat perdagangan yang ramai.
Hasil rempah-rempah di India merupakan barang dagangan yang laku keras di pasar
Eropa sehingga Portugis berkepentingan menguasai wilayah tersebut.
5. Pedro alvares Cabral
Pada tahun 1500 Cabral melakukan penjelajahan samudra
melalui jalur barat, yaitu melalui Samudra Atlantik menuju Brazilia di Amerika
Selatan. Di bawah pimpinan Cabral inilah Portugis berhasil menanamkan
kekuasaannya di wilayah Amerika Selatan. Beberapa negara Amerika Selatan sampai
sekarang masih menggunakan bahasa dan budaya Portugal sebagai bentuk
peninggalan kolonialisme Portugis.
5.
bangsa portugis di indonesia
Bangsa
Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang mencapai Kepulauan Nusantara. Pencarian mereka
untuk mendominasi sumber perdagangan rempah-rempah yang menguntungkan .
pada awal abad ke-16 dan usaha penyebaran Katolik Roma mereka yang berbarengan menyaksikan
pendirikan pos dan benteng perdagangan, serta unsur budaya Portugis yang kuat
yang masih tetap penting di Indonesia.
Awal penjelajahan
Tanaman pala adalah asli Kepulauan
Banda di Maluku. Pernah menjadi salah satu komoditas paling berharga di dunia, pala
menarik kekuatan kolonial Eropa pertama ke Nusantara.
Bangsa Eropa sedang
memajukan teknologi di awal abad ke-16; keahlian baru bangsa Portugis dalam navigasi, pembuatan kapal, dan persenjataan memungkinkan mereka berani mengadakan ekspedisi penjelajahan dan ekspansi.
Bermula dengan ekspedisi penjelajahan pertama yang dikirim dari Malaka yang baru ditaklukkan pada tahun 1512, bangsa Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang tiba di Nusantara, dan
mencoba mendominasi sumber-sumber rempah-rempah berharga[1] dan berusaha menyebarkan Katolik Roma. Percobaan awal bangsa Portugis mendirikan koalisi dan perjanjian damai
pada tahun 1512 dengan Kerajaan Sunda di Parahyangan,[2] gagal akibat sikap permusuhan yang ditunjukkan oleh sejumlah pemerintahan
Islam di Jawa, seperti Demak dan Banten. Bangsa Portugis mengalihkan arah ke Kepulauan
Maluku, yang terdiri atas berbagai kumpulan negara yang awalnya berperang satu sama lain namun memelihara perdagangan
antarpulau dan internasional. Melalui penaklukan militer dan persekutuan dengan
penguasa setempat, mereka mendirikan pos, benteng, dan misi perdagangan di Indonesia Timur, termasuk Pulau Ternate, Ambon, dan Solor. Namun, puncak kegiatan misi Portugis dimulai pada paruh terakhir abad
ke-16, setelah langkah penaklukan militernya di kepulauan tersebut gagal dan
kepentingan Asia Timur mereka berpindah ke Jepang, Makau, dan Tiongkok; serta pada gilirannya gula di Brasil dan perdagangan
budak Atlantik mengalihkan perhatian
mereka dari Nusantara. Di samping itu, bangsa Eropa pertama yang tiba di Sulawesi Utara adalah
Portugis.
Bangsa Portugis
menempuh jalur penjelajahan kearah timur karena adanya perjanjian Tordesillas
pada tahun 1494 antara Spanyol dan Portugis. Berdasarkan Perjajian tersebut,
bangsa Spanyol mendapatkan wilayah sebelah barat dari kepulaun Cape Verde atau
sebelah barat Afrika, sementara bangsa Portugis mendapatkan wilayah timur, hal
ini bertujuan untuk mencegah terjadinya bentrokan antara kedua Negara tersebut
dalam memperebutkan daerah yang baru. pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan
Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia Timur
(pusat rempah-rempah). Namun pelayarannya Bartholomeus Diaz hanya sampai di
ujung Afrika Selatan (1496). Hal ini disebabkan oleh besarnya gelombang ombak
Samudera Hindia, sehingga kapal-kapal yang dibawa oleh Bartholomeus Diaz tidak
berhasil melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz tanjung itu dinamakan Tanjung
Pengharapan (Cape og Good Hope atau Tanjung Harapan sekarang).
Pada tahun 1498, raja
Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Vasco da Gama. Ekspedisi ini
berhasil mendarat di Kalkuta (India) pada tahun 1498. Kemudian pada tahun 1511
dari India bangsa Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Alfonso
d’Alburquerque, mengikuti perjalanan para pedagang Islam. Pada tahun 1511 itu
juga Portugis berhasil menduduki Malaka, pusat perdagangan Islam di Asia
Tenggara. Kemudian Portugis tiba di Ternate (Maluku) tahun 1512.
Untuk menyelesaikan
pertikaian kedua bangsa kulit putih itu, paus turun tangan dan pada tahun 1512
dilakukan Perjanjian Saragossa (Zaragoza). Isi perjanjian itu antara lain:
1. Bumi ini dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis.
2. Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Mexico ke arah Barat sampai ke kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazillia ke arah timur sampai ke kepulauan Maluku.
1. Bumi ini dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis.
2. Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Mexico ke arah Barat sampai ke kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazillia ke arah timur sampai ke kepulauan Maluku.
Pada 1509, balatentara
laut 'Peringgi' (sebutan untuk Portugis) yang disebut ekspedisi pertama,
menyerang Malaka. Peringgi kalah, beberapa kapal berlabuh di Lamno (kini masuk
wilayah Kabupaten Aceh Jaya, sekitar 156 km dari Banda Aceh ke arah barat).
Sebagian besar balatentara itu tak mau kembali ke Eropa, lalu pilih menikah
dengan perempuan-perempuan Aceh, dan beranak pinak. Tak heran kalau Anda sempat
berkunjung ke Lamno, mayoritas penduduknya bermata biru layaknya orang Eropa.
Sejarah mencatat dua versi kehadiran kaum putih di Lamno: terdampar dalam
pelayaran, atau lewat jalur perdagangan.
Kala itu Pahlawan Syah, Raja Daya, sedang berperang dengan kerajaan tetangga, Pase (Samudera Pasai) dan Pedir (Pidie). Ketiganya kesultanan Islam, namun saling berperang dan berperang. Tercatat pula nama Po Teumeurehom, raja dan penyebar agama Islam di Lamno. Po berhasil mengislamkan penduduk Lamno yang sebelumnya penganut Hindu.
Mereka yang tidak mau diislamkan dibantai, yang selamat bersembunyi di hutan rimba.
Kala itu Pahlawan Syah, Raja Daya, sedang berperang dengan kerajaan tetangga, Pase (Samudera Pasai) dan Pedir (Pidie). Ketiganya kesultanan Islam, namun saling berperang dan berperang. Tercatat pula nama Po Teumeurehom, raja dan penyebar agama Islam di Lamno. Po berhasil mengislamkan penduduk Lamno yang sebelumnya penganut Hindu.
Mereka yang tidak mau diislamkan dibantai, yang selamat bersembunyi di hutan rimba.
Sebagai catatan, di
Lamno tiap hari Qurban dirayakan 'Seumuleueng', berburu 'inong' Lamno yang
terkenal cantik-cantik dan tentu saja sexy. Acara ini untuk merayakan penabalan
Alauddin Riaya Syah sebagai sultan di Negeri Daya (Lamno). Masyarakat berziarah
ke makam beliau di bukit Gle Jong yang memiliki 99 anak tangga. Hubungan baik
antara Raja Daya dan orang-orang berkulit putih membuat gusar Ali Mugayat Syah,
Raja Lamuri di Banda Aceh. Ali ingin Pahlawan Syah memutuskan hubungan dengan
orang kafir. Pada tahun 1511, Ali menyerang dan menguasai Daya. Dua tahun
kemudian Ali menguasai dua kerajaan lain: Pase dan Pidie. Lalu Ali mendirikan
kerajaan Aceh Darussalam dan mengangkat dirinya sebagai sultan pertama.
Periode Kejayaan potugis diindonesia
·
Bandar Malaka jatuh ke
tangan Portugis
Pada 1511, Albuquerque melanjutkan pelayaran dari Goa di India menuju Malaka dengan kekuatan 1.200 orang dengan 18 kapal. Portugis dibawah pimpinan Albuquerque dengan armadanya berhasil menaklukkan bandar Malaka pada 25 Juli 1511. Ketika Malaka jatuh ke tangan Portugis, kembali Aceh bangkit di bawah pimpinan Sultan Ali Mukayat Syah (1514 -1528), yang diteruskan oleh Sultan Salahuddin (1528-1537); Sultan Alauddin Riayat Syahal Kahar (1537-1568); Sultan Ali Riyat Syah (1568-1573); Sultan Seri Alam (1573 - 1576); Sultan Muda (1604-1607), dan Sultan Iskandar Muda bergelar Marhum Mahkota Alam (1607-1636).
·
Tome Pires dan Aceh
Tercatat pada periode
1512 - 1515, Tome Pires, seorang ahli obat-obatan dari Lisbon menghabiskan
waktunya di Malaka dan membuat buku yang berjudul "Suma Oriental". Menurut
Pires, pada masa itu sebagian besar raja-raja Sumatra sudah diislamkan, mulai
dari Aceh sebelah utara terus menyusur ke pesisir timur hingga Palembang. Ia
juga mencatat, di Kerajaan Sunda ada tiga kota pelabuhan yaitu Banten, Kalapa
(kini Jakarta), dan Tangerang. Ketiga kerajaan itu masih penganut Hindu. Pada
1518, Adipati Unus mencoba merebut Malaka, namun gagal. Pada 1521, Pasai jatuh
ke tangan Portugis. Armada laut Kesultanan Aceh menghancurkan kekuatan Portugis
pimpinan Jorge de Brito. Baru pada tahun 1524, Kesultanan Acheh berhasil
merebut kekuasaan Kesultanan Samudra Pasai. Banda Aceh dijadikan sebagai Ibu
Kota Kesultanan Aceh yang daerah kekuasaannya makin meluas setelah Kesultanan
Samudra Pasai berada dibawah kendalinya.
Periode berikutnya, pada 1537, Sultan Salahuddin
menyerang Malaka, namun gagal. Sultan Salahuddin wafat digantikan oleh
saudaranya, Ala-ud Din (I) al Qahhar (1537-1568). Gelar al-Qahhar artinya
penakluk. Pada 1576, Kesultanan Acheh diserbu oleh pasukan Portugis. Sultan Ali
Riayat Syah wafat dalam serbuan itu. Seterusnya digantikan oleh Sultan
Seri Alam (1576 - 1604). Pada 3 April 1607, Sultan Iskandar Muda ditabalkan menjadi raja Acheh hingga 1636. Dia memimpin perlawanan dan mampu mengusir Portugis
Seri Alam (1576 - 1604). Pada 3 April 1607, Sultan Iskandar Muda ditabalkan menjadi raja Acheh hingga 1636. Dia memimpin perlawanan dan mampu mengusir Portugis
Dibawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, Benteng
Deli dijebol. Ia juga berhasil menundukkan Johor (1613), Pahang (1618), Kedah
(1619) dan Tuah (1620).
·
Portugis menjalin
persekutuan dengan Ternate
Pada 1522, Portugis
berhasil mengadakan persekutuan dengan Ternate dan
membangun sebuah benteng. Hubungan persekutuan dengan penguasa Islam ini tidak berlangsung lama karena Portugis berusaha melakukan Kristenisasi terhadap penduduk yang lemah. Penduduk setempat juga tidak suka terhadap perilaku orang Portugis yang tidak tahu sopan-santun.
membangun sebuah benteng. Hubungan persekutuan dengan penguasa Islam ini tidak berlangsung lama karena Portugis berusaha melakukan Kristenisasi terhadap penduduk yang lemah. Penduduk setempat juga tidak suka terhadap perilaku orang Portugis yang tidak tahu sopan-santun.
·
Portugis menjalin
hubungan dengan kerajaan suda
Pada tahun 1512 Portugis
menjalin komunikasi dengan Kerajaan Sunda untuk menandatangani
perjanjian dagang, terutama lada. Perjanjian dagang tersebut kemudian
diwujudkan pada tanggal 21 Agustus 1522 dalam bentuk dokumen kontrak yang
dibuat rangkap dua, satu salinan untuk raja Sunda dan satu lagi untuk raja
Portugal. Pada hari yang sama dibangun sebuah prasasti yang disebutPrasasti
Perjanjian Sunda-Portugal di suatu tempat yang saat ini menjadi sudut
Jalan Cengkeh dan Jalan Kali Besar Timur I, Jakarta Barat. Dengan perjanjian
ini maka Portugis dibolehkan membangun gudang atau benteng di Sunda
Kelapa.
Pada tahun 1512
juga Afonso de Albuquerque mengirim Antonio Albreu dan Franscisco Serrao untuk
memimpin armadanya mencari jalan ke tempat asal rempah-rempah di Maluku.
Sepanjang perjalanan, mereka singgah di Madura, Bali, dan Lombok. Dengan
menggunakan nakhoda-nakhoda Jawa, armada itu tiba di Kepulauan Banda, terus
menuju Maluku Utara hingga tiba di Ternate.
Peninggalan
portugis
Zaman kekuasaan colonial
Portugis yang berlangsung dari tahun 1511-1641 di wilayah Indonesia
meninggalkan bekas-bekasnya di dalam kebudayaan Indonesia saat ini.
Peninggalan-peninggalan zaman kolonial Portugis baik yang berupa kebudayaan rohani maupun jasmani masih dapat
kita saksikan hingga sekarang.
Semboyan dari
penjelajahan bangsa Portugis, yaitu berusaha untuk menyebarkan agama Katolik
pada daerah-daerah yang dikuasainya. Fransiscus Xaverius, seorang misionaris,
telah meyebarluaskan agama Katolik di Ambon. Banyak orang Ambon yang akhirnya
memeluk agama Katolik dan terlihat dari nama-namanya yang meniru nama-nama
bangsa Portugis seperti, De Pereira, De Fretes, Lopies, De Quelju, Diaz,
dan sebagainya.
Kehadiran
Portugis di perairan dan kepulauan Indonesia itu telah meninggalkan jejak-jejak
sejarah yang sampai hari ini masih dipertahankan oleh komunitas lokal di
Nusantara, khususnya flores, Solor dan Maluku, di Jakarta Kampong Tugu yang
terletak di bagian Utara Jakarta, antara Kali Cakung, pantai Cilincing dan
tanah Marunda.
pengaruh mereka pada budaya Indonesia amat kecil: gitar balada keroncong; sejumlah kata dalam bahasa
Indonesia yang diserap dari bahasa
Portugis yang pernah menjadi lingua franca di samping Melayu; dan banyak nama keluarga di Indonesia Timur seperti Da Silva, Da Lopez,
Da Cunha, Henriquez, Carvallo, Da Costa, Diaz, de Fretes, Gonsalves, dll.
Dampak terpenting kedatangan bangsa Portugis adalah gangguan dan kekacauan
jaringan perdagangan yang sebagian besar terjadi akibat penaklukan Malaka, dan
penyebaran Kristen awal di Indonesia. Hingga kini, penduduk Kristen banyak
ditemui di Indonesia Timur. Di Dusun Baluk Kec. Bola, Kab. Sikka, St.
Fransiskus Xaverius, misionaris Katholik yang mengikuti perjalanan orang
Portugal, menancapkan sebuah Salib setinggi 3 meter diatas sebuah Batu Karang,
yang oleh orang setempat diberi nama "Watu Krus" hal ini terjadi ±
pada tahun 1630.
Di Kampung Tugu, Koja, Jakarta Utara, terdapat
permukiman keturunan Portugis. Mereka adalah keturunan dari bangsa Portugis
yang dibawa ke Batavia (sekarang Jakarta) sebagai tawanan perang setelah VOC Belanda menaklukkan Malaka pada tahun 1641.Adapun keturunan Bangsa Portugis yang beragama Islam dapat ditemukan di
Lamno, Aceh.
Benda-benda
peninggalan bangsa Portugis kemudian dianggap keramat oleh bangsa Indonesia
seperti meriam-meriam yang terkenal dengan nama Nyai Setomi di Solo, Si Jagur
di Jakarta, Ki Amuk di Banten dan sebagainya. Khusus meriam Si Jagur yang
terdapat di Jakarta dianggap sebagai alat perantara kekuatan gaib untuk
mendapatkan anak.
Pengaruh lainnya seperti bahasa Portugis yang turut memperkaya jumlah
kata-kata dalam bahasa Indonesia, seperti kata San Domingo (Tuhan yang
keramat), gereja, mentega, mona (dari kata madona), sinyo (dari kata signor)
dan sebagainya. Adapun seni musik yang digemari oleh masyarakat Indonesia
adalah seni musik keroncong yang berasal dari seni musik Portugis. Keroncong
berbahasa Portugis yang pernah terkenal di Indonesia adalah keroncong Morisco
Museum Maritim
atau orang Portugis menyebut Museu de Marinha itu didirikan oleh Raja Luis pada
22 Juli 1863 untuk menghormati sejarah maritim Portugis.
Selain patung di
taman, lukisan Afonso de Albuquerque juga menjadi koleksi museum itu. Di bawah
lukisan itu tertulis, ”Gubernur India 1509-1515. Peletak dasar Kerajaan
Portugis di India yang berbasis di Ormuz, Goa, dan Malaka. Pionir kebijakan
kekuatan laut sebagai kekuatan sentral kerajaan”. Berbagai barang perdagangan
Portugis juga dipamerkan di museum itu, bahkan gundukan lada atau merica.
kemunduran portugis
Perlawanan rakyat
Maluku terhadap Portugis, dimanfaatkan Belanda untuk menjejakkan kakinya di
Maluku. Pada tahun 1605, Belanda berhasil memaksa Portugis untuk menyerahkan
pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di Tidore kepada
Cornelisz Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau Seram,
dihancurkan oleh Belanda. Sejak saat itu Belanda berhasil menguasai sebagian
besar wilayah Maluku. Kedudukan Belanda di Maluku semakin kuat dengan
berdirinya VOC pada tahun 1602, dan sejak saat itu Belanda menjadi penguasa
tunggal di Maluku. Di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen, Kepala
Operasional VOC, perdagangan cengkih di Maluku sepunuh di bawah kendali VOC
selama hampir 350 tahun. Untuk keperluan ini VOC tidak segan-segan mengusir
pesaingnya; Portugis, Spanyol, dan Inggris. Bahkan puluhan ribu orang Maluku
menjadi korban kebrutalan VOC.
kemudian mereka
membangun benteng di Ternate tahun 1511, kemudian tahun 1512 membangun Benteng
di Amurang Sulawesi Utara. Portugis kalah perang dengan Spanyol maka daerah
Sulawesi utara diserahkan dalam kekuasaan Spanyol (1560 hingga 1660). Kerajaan
Portugis kemudian dipersatukan dengan Kerajaan Spanyol. (Abad 17 datang armada
dagang VOC (Belanda) yang kemudian berhasil mengusir Portugis dari Ternate,
sehingga kemudian Portugis mundur dan menguasai Timor timur (sejak 1515).
Perlawanan Rakyat terhadap Portugis
Kedatangan bangsa
Portugis ke Semenanjung Malaka dan ke Kepulauan Maluku merupakan perintah dari
negaranya untuk berdagang.
Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis
Pada tahun 1511,
armada Portugis yang dipimpin oleh Albuquerque menyerang Kerajaan Malaka. Untuk
menyerang colonial Portugis di Malaka yang terjadi pada tahun 1513 mengalami
kegagalan karena kekuatan dan persenjataan Portugis lebih kuat. Pada tahun
1527, armada Demak di bawah pimpinan Fatahillah/Falatehan dapat
menguasai Banten,Suda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan
oleh Fatahillah/Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi
Jayakarta yang artinya kemenangan besar, yang kemudian menjadi Jakarta.
Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis
Mulai tahun 1554
hingga tahun 1555, upaya Portugis tersebut gagal karena Portugis mendapat
perlawanan keras dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa,
Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1615 dan 1629.
Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis
Bangsa
Portugis pertama kali mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis
berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Ternate merasa dirugikan oleh Portugis
karena keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli
perdagangan rempah-rempah.
Pada tahun 1533,
Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis
di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun
dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat
diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng
Duurstede. Selanjutnya dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis
diusir yang kemudian bermukim di Pulau Timor.
Keberadaan Portugis
berkurang hanya di Solor, Flores dan Timor Portugis di Nusa Tenggara Timur sekarang,
menyusul kekalahan pada tahun 1575 di tangan penduduk Ternate, penaklukan Belanda di Ambon, Maluku Utara, dan Banda, serta kegagalan umum untuk menopang kendali perdagangan di
kawasan ini.
Tiba di Ambon 14
Pebruari 1546, kemudian melanjutkan perjalanan ke Ternate, tiba pada tahun
1547, dan tanpa kenal lelah melakukan kunjungan ke pulau-pulau di Kepulauan
Maluku untuk melakukan penyebaran agama. Persahabatan Portugis dan Ternate
berakhir pada tahun 1570. Peperangan dengan Sultan Babullah selama 5 tahun
(1570-1575), membuat Portugis harus angkat kaki dari Ternate dan terusir ke
Tidore dan Ambon.
Portugis
menyerah di Ambon
Pada Februari 1605, armada VOC bersekutu dengan Hitu
menyerang kubu
pertahanan Portugis di Ambon dengan imbalan VOC berhak sebagai pembeli tunggal rempah-rempah di Hitu. Portugis menyerah kepada Belanda di Ambon.
Pada 1609, terbit buku panduan bahasa Melayu yang dicetak di Amsterdam,
berisi contoh ucapan saat bertransaksi dagang, menimbang lada, dan cara
menagih uang pada pedagang yang 'ngemplang', termasuk penggunaan frasa
yang beraneka rupa saat bernegosiasi.
pertahanan Portugis di Ambon dengan imbalan VOC berhak sebagai pembeli tunggal rempah-rempah di Hitu. Portugis menyerah kepada Belanda di Ambon.
Pada 1609, terbit buku panduan bahasa Melayu yang dicetak di Amsterdam,
berisi contoh ucapan saat bertransaksi dagang, menimbang lada, dan cara
menagih uang pada pedagang yang 'ngemplang', termasuk penggunaan frasa
yang beraneka rupa saat bernegosiasi.
Selipan:
Pada 1522 di Eropa, Pope Adrian VI ditabalkan. Pada 1531, terjadi gempa
bumi dahsyat di Lisbon, Portugal, yang menewaskan 30,000 orang.
Pada 1546, Santo Francis Xavier dari Spanyol memprakarsai suatu perubahan
yang tetap terhadap Indonesia Timur. Xavier sebagai seorang misionaris
melakukan misi Kristenisasi di Ambon, Ternate, dan Morotai. Tercatat pada
1560, misi Kristenisasi tahap pertama berhasil dilakukan dengan adanya
10.000 orang Katolik di Ambon dan Ternate. Kemudian pada 1590, 50.000
sampai 60.000 orang berhasil dikristenkan dimana mereka telah meninggalkan ciri kebudayaan mereka, antara lain bahasa dan nama keluarga. Pada 1605, di Maluku mulai berdiri gereja-gereja Kristen.
Selipan:
Apa yang terjadi di Pulau Jawa? Kesultanan Demak runtuh pada 1546 dengan raja terakhir adalah Sultan Trenggono. Sementara pada 1556 berdiri Kesultanan Banten yang bernafaskan Islam dipimpin Sultan Hasanuddin. Banten melepaskan diri dari pengaruh Demak. Pada 1568 berdiri Kesultanan Pajang di bawah pimpinan Sultan Hadiwidjojo (Joko Tingkir). Pada 1569, tanda kekuasaan Kesultanan Demak dipindahkan ke Pajang.
Dengan bermunculannya sultan-sultan itulah, nampak tanda awal untuk menghentikan kekuatan Portugis. Sultan dari Aceh, Sultan Demak dan Sultan Ternate pernah bersatu pada untuk mengusir Portugis yang dicap kafir. Kala itu Kesultanan Ternate menguasai 72 pulau, termasuk Pulau Timor. Apakah
kekhalifahan Ottoman di Turki ikut terlibat?
Pada 1560, pasukan Portugis berhasil membantai Khairun, Sultan Ternate.
Penggantinya, Sultan Baabullah, malah mengizinkan Portugis untuk membangun benteng di Ternate (yang menarik, pada masa penjajahan Belanda, sultan ini malah berkongsi dengan Belanda dan Spanyol untuk melawan Portugis
Pada 1522 di Eropa, Pope Adrian VI ditabalkan. Pada 1531, terjadi gempa
bumi dahsyat di Lisbon, Portugal, yang menewaskan 30,000 orang.
Pada 1546, Santo Francis Xavier dari Spanyol memprakarsai suatu perubahan
yang tetap terhadap Indonesia Timur. Xavier sebagai seorang misionaris
melakukan misi Kristenisasi di Ambon, Ternate, dan Morotai. Tercatat pada
1560, misi Kristenisasi tahap pertama berhasil dilakukan dengan adanya
10.000 orang Katolik di Ambon dan Ternate. Kemudian pada 1590, 50.000
sampai 60.000 orang berhasil dikristenkan dimana mereka telah meninggalkan ciri kebudayaan mereka, antara lain bahasa dan nama keluarga. Pada 1605, di Maluku mulai berdiri gereja-gereja Kristen.
Selipan:
Apa yang terjadi di Pulau Jawa? Kesultanan Demak runtuh pada 1546 dengan raja terakhir adalah Sultan Trenggono. Sementara pada 1556 berdiri Kesultanan Banten yang bernafaskan Islam dipimpin Sultan Hasanuddin. Banten melepaskan diri dari pengaruh Demak. Pada 1568 berdiri Kesultanan Pajang di bawah pimpinan Sultan Hadiwidjojo (Joko Tingkir). Pada 1569, tanda kekuasaan Kesultanan Demak dipindahkan ke Pajang.
Dengan bermunculannya sultan-sultan itulah, nampak tanda awal untuk menghentikan kekuatan Portugis. Sultan dari Aceh, Sultan Demak dan Sultan Ternate pernah bersatu pada untuk mengusir Portugis yang dicap kafir. Kala itu Kesultanan Ternate menguasai 72 pulau, termasuk Pulau Timor. Apakah
kekhalifahan Ottoman di Turki ikut terlibat?
Pada 1560, pasukan Portugis berhasil membantai Khairun, Sultan Ternate.
Penggantinya, Sultan Baabullah, malah mengizinkan Portugis untuk membangun benteng di Ternate (yang menarik, pada masa penjajahan Belanda, sultan ini malah berkongsi dengan Belanda dan Spanyol untuk melawan Portugis
Kolonialisasi
Portugis
§
1509 Portugis tiba pertama kali di Melaka.
§
1511 April, Admiral Portugis Alfonso de Albuquerque memutuskan berlayar dari
Goa ke Melaka.
§
10 Agustus, Pasukan Albuquerque menguasai Melaka.
§
Sultan Melaka melarikan diri ke Riau.
§
Portugis di Melaka menghancurkan armada Jawa. Kapal mereka karam dengan seluruh
hartanya dalam perjalanan kembali ke Goa.
§
Patih Unus menaklukkan Jepara
§
Desember, Albuquerque mengirim tiga kapal di bawah Antonio de Abreu dari Melaka
untuk menjelajah ke arah Timur.
§
1512 Perjalanan ekspedisi De Abreu dari Melaka menuju Madura, Bali, Lombok, Aru
dan Banda.
§
Dua kapal rusak di Banda. Da Breu kembali ke Melaka; Francisco Serrão
memperbaiki kapal dan melanjutkan menuju ke Ambon, Ternate, dan Tidore. Serrão
menawarkan dukungan bagi Ternate dalam perselisihannya dengan Tidore,
pasukannya mendirikan sebuah pos Portugis di Ternate.
§
1513 Pasukan dari Jepara dan Palembang menyerang Portugis di Melaka, tetapi
berhasil dipukul mundur. Maret, Portugis mengirim seorang duta menemui Raja
Sunda di Pajajaran. Portugis
diizinkan untuk membangun sebuah benteng di Sunda Kelapa (sekarang Jakarta).
§
Portugis menghubungi Raja Udara, anak dari Girindrawardhana dan penguasa bekas
kerajaan Majapahit
§
Portugis membangun pabrik-pabrik di Ternate dan Bacan.
§
Udara menyerang Demak dengan bantuan dari Raja Klungkung dari Bali. Pasukan
Majapahit dipukul mundur, tapi Sunan Ngudung tewas dalam pertempuran. Banyak
pendukung Majapahit melarikan diri ke Bali.
§
1514
§
Ali Mughayat Syah mendirikan Kesultanan Aceh, dan menjadi Sultan Aceh pertama.
§
1515
§
Portugis pertama kali tiba di Timor.
§
1518
§
Sultan Mahmud dari Melaka mengambil alih kekuasaan di Johore.
§
Raden Patah meninggal dunia; Patih Unus menjadi Sultan Demak.
§
1520
§
Aceh mulai menguasai pantai timur laut Sumatra.
§
Rakyat Bali menyerang Lombok.
§
Para pedagang Portugis mulai mengunjungi Flores dan Solor.
§
Banjar di Kalimantan menjadi Islam.
1521 – 1530
§
1521
§
Unus memimpin armada dari Demak dan Cirebon melawan orang-orang Portugis di
Melaka. Unus terbunuh dalam pertempuran. Trenggono menjadi Sultan Demak.
§
Portugis merebut Pasai di Sumatra;
§
Gunungjati (dari Cirebon) meninggalkan Pasai berangkat ke Mekkah.
§
Kapal terakhir dari ekspedisi Magelhaenz mengeliling dunia berlayar antarapulau
Lembata dan Pantar di Nusa Tenggara.
§
1522
§
Februari ekspedisi Portugis di bawah De Brito tiba di Banda.
§
Mei, ekspedisi De Brito tiba di Ternate, membangung sebuah benteng Portugis.
§
Kerajaan Sunda, yang masih
beragama Hindu, meminta bantuan Portugis untuk menghadapi kemungkinan serangan
Demak yang Muslim. Kontrak kerjasama ditandatangani dan sebuah padrao didirikan
di Sunda
Kalapa
§
Sisa-sisa ekspedisi Magelhaenz berkeliling dunia mengunjungi Timor.
§
Portugis membangun benteng di Hitu, Ambon.
§
1523
§
Gunungjati kembali dari Mekkah, kembali ke Cirebon, dan menetap di Demak,
menikahi saudara perempuan Sultan Trenggono.
§
1524
§
Gunungjati dari Cirebon dan anaknya Hasanuddin (di Banten) melakukan dakwah
secara terbuka dan rahasia di Jawa Barat untuk memperlemah Kerajaan Sunda yang beribukota
di Pajajaran dan persekutuannya dengan Portugis. Pemerintah lokal di
Banten, yang tadinya tergantung pada Pajajaran, masuk Islam dan bergabung
dengan pihak Cirebon dan Demak.
§
Aceh merebut Pasai dan Pedir di Sumatra utara.
§
1525
§
Hasanuddin (dari Banten}, anak dari Gunungjati (dari Cirebon), melakukan dakwah
di Lampung.
§
1526
§
Portugis membangun benteng pertama di Timor.
§
1527
§
Demak menaklukkan Kediri, sisa-sisa Hindu dari kerajaan Majapahit;
Sultan-sultan Demak mengklaim sebagai pengganti Majapahit; Sunan Kudus ikut
serta.
§
Demark merebut Tuban.
§
Cirebon, dibantu Demak, menduduki Sunda Kelapa, pelabuhan Kerajaan
Sunda. Fatahilah mengganti namanya menjadi Jayakarta. (Sukses ini dikatakan
berkat pimpinan "Fatahillah"—atau, sesuai dengan kekeliruan ucapan
Portugis, "Falatehan"—namun mungkin ini adalah nama yang diberikan
kepada Sunan Gunungjati dari Cirebon.) Para penjaga keamanan
pelabuhan Kerajaan Sunda didorong mundur meninggalkan daerah pesisir. Dengan
demikian pembangunan gudang atau benteng sesuai perjanjian dagang antara Portugis
dengan Kerajaan Sunda batal terwujud.
§
Kerajaan Palakaran di Madura, yang berbasis di Arosbaya (kini Bangkalan),
menjadi Islam di bawah Kyai Pratanu.
§
Ekspedisi dari Spanyol dan Meksiko berusaha mengusir Portugis dari Maluku.
§
1529
§
Demak menaklukkan Madiun.
§
Raja-raja Spanyol dan Portugal sepakat bahwa Maluku harus menjadi milik
Portugal, dan Filipina menjadi milik Spanyol.
§
1530
§
Salahuddin menjadi Sultan Aceh.
§
Surabaya dan Pasuruan takluk kepada Demak. Demak merebut Balambangan, kerajaan
Hindu terakhir di ujung timur Jawa.
§
Gowa mulai meluas dari dari Makassar.
§
Banten memperluas pengaruhnya atas Lampung.
1531 – 1540
§
1536
§
Serangan besar Portugis terhadap Johore.
§
Antonio da Galvão menjadi gubernur di pos Portugis di Ternate; mendirikan pos
Portugis di Ambon.
§
Portugis membawa Sultan Tabariji dari Ternate ke Goa karena mencurigainya
melakukan kegiatan-kegiatan anti Portugis activity, menggantikannya dengan
saudara-saudaranya.
§
1537
§
Serangan Aceh atas Melaka gagal. Salahuddin dari Aceh digantikan oleh Alaudin
Riayat Syah I.
§
1539
§
Aceh menyerang suku Batak di selatan mereka.
§
1540
§
Portugis berhubungan dengan Gowa.
§
Kesultanan Butung didirikan.
1541 – 1550
§
1545
§
Demak menaklukkan Malang.Gowa membangun benteng di Ujung Pandang.
§
1546
§
Demak menyerang Balambangan namun gagal.
§
Trenggono dari Demak meninggal dan digantikan oleh Prawata. Menantunya, Joko
Tingkir memperluas pengaruhnya dari Pajang (dekat Sukoharjo sekarang).
§
St. Fransiskus Xaverius pergi ke Morotai, Ambon, dan Ternate.
§
1547
§
Aceh menyerang Melaka.
§
1550
§
Portugis mulai membangun benteng-benteng di Flores.
1551 – 1560
§
1551
§
Johore menyerang Portugis Melaka dengan bantuan dari Jepara.
§
Pasukan-pasukan dari Ternate menguasai Kesultanan Jailolo di Halmahera dengan
bantuan Portugis.
§
1552
§
Hasanuddin memisahkan diri dari Demak dan mendirikan Kesultanan Banten, lalu
merebut Lampung untuk Kesultanan yang baru.
§
Aceh mengirim duta ke Sultan Ottoman di Istanbul.
§
1558
§
Leiliato memimpin suatu pasukan dari Ternate untuk menyerang Portugis di Hitu.
§
Portugis membangun benteng di Bacan.
§
Ki Ageng Pemanahan menerima distrik Mataram dari Joko Tinggir, memerintah di
Pajang.
§
Wabah cacar di Ternate.
§
1559
§
Para misionaris Portugis mendarat di Timor. Khairun menjadi Sultan Ternate.
§
1560
§
Portugis mendirikan pos misi dan perdagangan di Panarukan, di ujung timur Jawa.
§
Spanyol mendirikan pos di Manado.
1561 – 1570
§
1561
§
Sultan Prawata dari Demak meninggal dunia.
§
Misi Dominikan Portugis didirikan di Solor.
§
1564
§
Wabah cacar di Ambon.
§
1565
§
Aceh menyerang Johore.
§
Kutai di Kalimantan menjadi Islam.
§
1566
§
Misi Dominikan Portugis di Solor membangun sebuah benteng batu.
§
1568
§
Serangan yang gagal oleh Aceh di Melaka Portugis.
§
1569
§
Portugis membangun benteng kayu di pulau Ambon.
§
1570
§
Aceh menyerang Johore lagi, namun gagal.
§
Sultan Khairun dari Ternate menandatangani sebuah perjanjian damai dengan
Portugis, tetapi esok harinya ternyata ia diracuni. Agen-agen Portugis
dicurigai melakukannya. Babullah menjadi Sultan (hingga 1583), dan bersumpah
untuk mengusir Portugis keluar dari benteng-benteng mereka.
§
Maulana Yusup menjadi Sultan Banten.
1571 – 1580
§
1571
§
Alaudin Riayet Shah meninggal, kekacauan di Aceh hingga 1607.
§
1574
§
Jepara memimpin serangan yang gagal di Melaka.
§
1575
§
Sultan Babullah mengusir Portugis dari Ternate. Karena itu Portugis membangun
sebuah benteng di Tidore.
§
1576
§
Portugis membangun benteng di kota Ambon sekarang.
§
1577
§
Ki Ageng Pemanahan mendirikan Kota Gede (dekat Yogyakarta sekarang).
§
1579
§
Banten menyerang dan meluluhlantakkan Pajajaran merebut sisa-sisa
Kerajaan Sunda, dan menjadikannya Islam. Raja Sunda terakhir yang enggan memeluk
Islam, yaitu Prabu Ragamulya atau Prabu Suryakancana, meninggalkan
ibukota Kerajaan Sunda tersebut dan meninggal dalam pelarian di
daerah Banten.
§
November, Sir Francis Drake dari Britania, setelah menyerang kapal dan
pelabuhan Spanyol di Amerika, tiba di Ternate. Sultan Babullah, yang juga
membenci orang-orang Spanyol, mengadakan perjanjian persahabatan dengan
Britania.
§
1580
§
Maulana Muhammad menjadi Sultan Banten.
§
Portugal jatuh ke tangan kerajaan Spanyol; usaha-usaha kolonial Portugis tidak
dipedulikan.
§
Drake mengunjungi Sulawesi dan Jawa, dalam perjalanan pulang ke Britania.
§
Ternate menguasai Butung.
§
1581
§
Sekitar saat ini, Kyai Ageng Pemanahan mengambil alih distrik Mataram (yang
telah dijanjikan kepadanya oleh Joko Tingkir, yang menundanya hingga Sunan
Kalijaga dari Wali Songo mendesaknya), mengubah namanya menjadi Kyai Gedhe
Mataram.
§
1584
§
Sutawijaya menggantikan ayahnya Kyai Gedhe Mataram sebagai pemerintah lokal
dari Mataram, memerintah dari Kota Gede.
§
1585
§
Sultan Aceh mengirim surat kepada Elizabeth I dari Britania.
§
Kapal Portugis yang dikirim untuk membangun sebuah benteng dan misi di Bali
karam tepat di lepas pantai.
§
1587
§
Sutawijaya mengalahkan Pajang dan Joko Tingkir meninggal; garis keturunan beralih
kepada Sutawijaya. Gunung Merapi meletus.
§
Portugis di Melaka menyerang Johore.
§
Portugis menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Aceh.
§
Sir Thomas Cavendish dari Britania mengunjungi Jawa.
§
1588
§
Sutawijaya mengganti namanya menjadi Senopati; merebut Pajang dan Demak.
§
1590
§
Desa asli Medan didirikan.
1591 – 1659
§
1591
§
Senopati merebut Madiun, lalu Kediri.
§
Sir James Lancaster dari Britania tiba di Aceh dan Penang, tetapi misinya
gagal.
§
Ternate menyerang Portugis di Ambon.
§
1593
§
Ternate mengepung Portugis di Ambon kembali.
§
1595
§
2 April, ekspedisi Belanda di bawah De Houtman berangkat ke Hindia Belanda.
§
Suriansyah menjadikan Banjar di Kalimantan sebuah Kesultanan (belakangan
Banjarmasin).
§
Portugis membangun benteng di Ende, Flores.
AKIBAT
KOLONIALISME DAN IMPERALISME BARAT BAGI RAKYAT INDONESIA
Masuknya kekuasaan bangsa Asing di Indonesia
telah menyebabkan perubahan tatanan politik, sosial, ekonomi dan budaya bagi
bangsa Indonesia sebagai berikut:
1. Politik
Baik Daendels maupun Raffles telah
meletakkan dasar pemerintahan modern. Para Bupati dijadikan pegawai negeri dan
diberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan bupati adalah turun temurun dan
mendapat upeti dari rakyat. Bupati telah menjadi alat kekuasaan pemerintah
kolonial.
Belanda dan Inggris juga melakukan
intervensi terhadap persoalan kerajaan, misalnya soal pergantian tahta kerajaan
sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia. Akibatnya peranan elite
kerajaan berkurang dalam bidang politik, bahkan kekuasaan pribumi mulai runtuh.
2. Sosial ekonomi
Eksploitasi ekonomi yang dilakukan
bangsa Barat membawa berbagai dampak bagi bangsa Indonesia. Munculnya monopoli
dagang VOC menyebabkan mundurnya perdagangan nusantara di panggung perdagangan
internasional. Peranan syahbandar digantikan oleh para pejabat Belanda.
Kebijakan tanam paksa sampai sistem
ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai penghasil bahan mentah.
Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang perantara dipegang oleh
orang timur asing terutama bangsa Cina dan bangsa Indoensia hanya menjadi
pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis tanaman baru serta cara
memeliharanya.
Dengan dilaksanakannya politik pintu
terbuka, maka:
_Pengusaha pribumi yang modalnya kecil
kalah bersaing sehingga gulung tikar.
_Perkebunan di Jawa berkembang
sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga kerja sehingga dilakukan program
transmigrasi.
_Untuk mendukung program penanaman
modal Barat di Indonesia pemerintah pelabuhan. Untuk pembangunan
tersebut digunakan tenaga secara paksa dengan sistem rodi (kerja paksa)
_Dengan memperkenalkan sistem sewa
tanah, terjadi pergeseran dari sistem ekonomi barang ke sistem ekonomi uang
yang juga menyebar di kalangan petani.
_Daerah Indonesia terisolasi di laut
sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman.
Kemunduran perdagangan di laut secara tak
langsung menimbulkan budaya feodalisme di pedalaman. Dengan feodalisme rakyat
pribumi dipaksa untuk tunduk/patuh pada tuan tanah Barat/Timur Asing. Sehingga
kehidupan penduduk Indonesia megalami kemerosotan. Akibat paling nyata adalah
timbulnya kemiskinan, kesengsaraan kelaparan. Sebelum kedatangan para penjajah,
bangsa Indonesia hidup dalam suasana kekeluargaan di bawah kepemimpinan raja
atau pemangku adat.
3. Budaya
-
Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa
pribumi dan menjadikan mereka pegawai pemerintah, merutuhkan kewibawaan
tradisional penguasa pribumi.
-
Upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan
demikian ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah.
-
Dengan merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun
bangsawan mengalihkan perhatiannya ke bidang senibudaya. Contoh Paku Buwono V
memerintahkan penulisan serat Centhini, R.Ng Ronggo Warsito manyusun Kitab
Pustakaraya Purwa, Mangkunegara IV menyusun kitab Wedatama dan lain-lain.
Kaum feodal telah hilang fungsinya sebagai
pemimpin dan penggerak rakyat untuk berjuang. Masyarakat Indonesia di
bagi menjadi 3 golongan berdasarkan keturunan dan asal usul ayang mengakibatkan
terjadinya tiga jenis peraturan hukum yang berbeda dalam satu Negara.
No comments:
Post a Comment