Friday, 1 February 2019

Bagaimana sejarah penjajahan Portugis?



Description: voc_kapal
Sejak abad ke -13, rempah-rempah memang merupakan bahan dagang yang sangat menguntungkan. Hal ini mendorong orang-orang Eropa berusaha mencari harta kekayaan ini sekalipun menjelajah semudera. Keinginan ini diperkuat dengan adanya jiwa penjelajah. Bangsa Eropa dikenal sebagai bangsa penjelajah, terutama untuk menemukan daerah-daerah baru. Mereka berlomba-lomba meninggalkan Eropa. Mereka yakin bahwa jika berlayar ke satu arah, maka mereka akan kembali ke tempat semula. Selain itu, orang-orang Eropa terutama Protugis dan Spanyol yakin bahwa di luar Eropa ada Prestor John (kerajaan dan penduduknya beragama Kristen). Oleh karena itu, mereka berani berlayar jauh. Mereka yakin akan bertemu dengan orang-orang seagama.
Penjelajahan yang dilakukan oleh para pelaut Spanyol dan Portugis ini berkaitan dengan kondisi pada saat itu yang terjadi yaitu situasi perdagangan di Laut Tengah. Pada tahun 1453, Konstantinopel jatuh ke tangan Turki Utsmani. Sehingga para pelaut Eropa tidak bisa melalui jalur perdagangan Laut Tengah. Dan mencari daerah baru untuk mendapatkan rempah-rempah yang akan dijual kembali di pasar Eropa.
Bangsa Portugis menguasai jalur pelayaran perdagangan antara Hindia Timur (Indonesia Timur/Maluku) sampai Eropa selama hampir satu abad.
                Pada akhir abad ke-15 bangsa-bangsa Eropa berlomba melakukan penjelajahan samudra. Salah satu bangsa Eropa yang terkenal sebagai penjelajah samudra adalah Portugis. Bersama Spanyol dan Inggris, Portugis adalah negara yang memiliki wilayah jajahan paling luas di dunia. Hal tersebut didukung oleh keberanian para tokoh penjelajah samudra asal Portugal. Orang-orang Portugis menjadi pelopor berlayar mencari tempat asal rempah-rempah. Hal ini tidak lepas dari kiat Pangeran Henry Mualim ( Henry Navigator ) putra Raja Portugal, Johan II. Pangeran Henry memberi hak-hak istimewa kepada keluarga –keluarga saudagar sukses dari  Italia, Spanyol dan Perancis. Mereka supaya bersedia tinggal dan berdagang di ibukota Portugal. Hasilnya tidak kurang dari 400 sampai 500 kapal berlabuh di Lisabon setiap tahun. Lisabon mulai mampu menandingi keramaian Venesia dan Genoa.
            Pada tahun 1418, Portugis telah menduduki Madeira sebagai koloni seberang laut  yang pertama di kawasan Atlantik. Pelayaran menelusuri Atlantik semakin meningkat sejalan Portugis melakukan perdagangan budak dari Guinea dan mendapat hak atas wilayah non Kristiani dari Paus  ( perjanjian Tordesillas).
Bangsa Portugis (Portugal) berhasil merebut beberapa pelabuhan penting di pantai India dan menjadikan kota Goa yang terletak di pantai India sebagai pusat kekuasaannya. Untuk dapat menguasai dan memonopoli perdagangan di Asia Sealatan, bangsa Portugis melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
• Memperluas kekuasaannya ke arah barat dengan menghancurkan armada laut Turki, sehingga bangsa Portugis dapat mengawasi perdagangan dan pelayaran di laut antara Asia dengan Eropa. Bahkan bangsa Portugis dapat memaksa para pedagang untuk berlayar dari Bandar perdagangan Goa (India) menuju ke Afrika Selatan dan selanjutnya sampai di Bandar Lisboa, yaitu pusat perdagangan di Eropa dan ibukota Portugis.
• Memperluas kekuasaannya kea rah timur dengan menguasai Malaka, sehingga dapat menghentikan dan menguasai aktivitas perdagangan langsung yang dilakukan oleh pedagang-pedagang China, India, maupun kerajaan-kerajaan di Indonesia.


1.      BERKEMBAANGNYA  KOLONIALISME DAN IMPERIALISME BARAT DIINDONESIA

 Pengertian kolonialisme dan imperialisme

*. Kolonialisme
Kolonialisme berasal dari kata “colonus” yang artinya petani. Istilah ini diberikan pada para petani Yunani yang pindah dari negerinya yang tandus dan pindah ke daerah lain yang lebih subur. Para colonus tetap menjalin hubungan dengan negara asalnya, tapi oleh negara asal(induk) daerah tadi dianggap sebagai bagian dari negara induk dan harus tunduk pada negara asal (mother land). Dari sinilah muncul awal penjajahan (imperialisme).
Jadi kolonialisme adalah suatu sistem pemukiman warga suatu negara di luar wilayah induknya atau negara asalnya. Biasanya daerah koloni terletak di seberang lautan dan kemudian dijadikan bagian wilayah mereka.

*. Imperialisme
Berasal dari kata latin “imperare” yang artinya menguasai.Orang yang menguasai disebut imperator yang berarti raja atau penguasa. Imperium adalah daerah yang dikuasai imperator. Imperator menguasai bangsa yang mendiami wilayah imperium dengan alasan agar mereka merasa lebih aman atau lebih sejahtera. Jadi imperialisme adalah suatu sistem penjajahan langsung dari suatu negara terhadap negara lain. Penjajahan dilakukan dengan jalan membentuk pemerintahan jajahan atau dengan menanamkan pengaruh dalam semua bidang kehidupan daerah yang dijajah. Walaupun kolonialisme dan imperialisme berasal dari kata dan pengertian yang berbeda namun dalam prakteknya berarti satu yaitu penjajahan oleh bangsa satu terhadap bangsa lain. Kolonialisme lebih diartikan pada proses pembentukan atau penguasaan wilayah, sedangkan imperialisme lebih diartikan pada praktek penjajahannya.

2. FAKTOR  PENJELAJAHAN DIINDONESIA

 a.Latar belakang timbulnya penjajahan di Indonesia
           Terdapat 2 penyebab umum datangnya para penjajah ke Indonesia, yaitu faktor eksternal dan internal. Faktor ekternal adalah kondisi yang terjadi di eropa sehingga memungkinkan terjadinya penjajahan di Indonesia. Sedangkan faktor internal adalah kondisi dalam negeri yang kurang menyadari persatuan dan kesatuan sehingga memungkinkan bangsa asing datang di Indonesia.
Dari faktor ekternal meliputi :
1.      Berkembangnya kenyakinan dan kebenaran Penemuan Copernicus yang didukung oleh Galileo yang menyatakan bahwa bumi itu bulat seperti bola, matahari merupakan pusat dari seluruh benda-benda antariksa. Bumi dan benda-benda antariksa lainnya beredar mengelilingi matahari ( teori Heliosentris ).
 Salah satunya ialah Ferdinand Magellan, pelaut pertama yang berhasil mengelilingi dunia dan membuktikan bahwa bumi memang bulat, serta laut-laut di bumi saling berhubungan. Teori ini membantah Teori Geosentris dari Ptolomeus yang menyatakan bumi datar
2.      Berlangsungnya zaman renaissance di eropa (berkembangnya zaman kebebasan).
3.      Berkembangnya kekuasaan islam di daerah afrika utara dan constatinopel.
4.      Semangat reconquesta (perang salib yaitu semangat untuk menaklukkan bangsa-bangsa yang pernah mengalahkan mereka. Semangat reconguesta, yaitu semangat pembalasan sebagai tindak lanjut Perang Salib, terhadap kekuasaan Islam dimanapun yang dijumpainya. Perang Salib berlangsung 200 tahun lebih dari tahun 1096 sampai 1291 yang terbagi dalam tujuh periode. Berawal dari pernyataan perang Paus Urbanus II (1095) untuk merebut kota suci Yerusalem di Timur Tengah dari kekuasaan bangsa Turki Seljuk. Tentara Salib dari Eropa terdiri atas para biarawan, bangsawan, rakyat dan budak belian. Mereka menggunakan lencana salib dibahunya sehingga perang itu disebut perang salib. Perang ini terjadi dengan melibatkan orang-orang Kristen Eropa yang berhadapan dengan orang Turki Seljuk dan orang-orang Arab.. Sementara bagi orang Islam, perang ini disebut dengan perang suci.
Pahlawan Islam yang terkenal dalam perang ini adalah Salahuddin Al Ayyubi yang   berhasil merebut kembali Kota Yerusalem yang telah dikuasai kerajaan Kristen selama hampir 100 tahun. Salahuddin mengalahkan pasukan Salib dalam Perang Khitin. Selanjutnya Raja Inggris Richard The Lion Heart menghimpun kekuatan raja-raja Eropa untuk mengambil kembali Kota Yerusalem. Namun, mereka gagal dan pulang ke Eropa dengan membawa kekalahan.

Beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya Perang Salib adalah sebagai berikut :
  Adanya larangan bagi peziarah-peziarah Kristen untuk mengunjungi Yerusalem.
  Merebut Spanyol yang telah tujuh abad dikuasai oleh Dinasti Umayyah.
  Paus Urbanus berusaha untuk mempersatukan kembali gereja Roma dengan gereja di Romawi Timur, seperti di Konstantinopel, Yerusalem, dan Alexandria.

Dampak adanya Perang Salib adalah sebagai berikut :
      a)    Jalur perdagangan Eropa dan Timur Tengah menjadi terputus. Apalagi dengan dikuasainya Konstantinopel, maka para pedagang Eropa mulai mencari jalan lain untuk mendapatkan rempah-rempah secara langsung.
      b)   Bangsa Eropa mulai mengetahui kelemahan dan ketertinggalan mereka dari orang-orang Islam dan Timur, sehingga mereka mencoba untuk mengejar ketertinggalan itu dengan pengembangan Iptek secara besar-besaran.
     c)   Adanya motif balas dendam di kalangan orang-orang Kristen terhadap orang muslim karena kekalahannya dalam peperangan di dunia Timur dalam rangka menguasai jalur perdagangan.  
           5.   Ambisi mencari kekayaan, kejayaan dan penyebaran agama nasrani (gold,
                  glory dan gospel).
           -Semangat gospel, yaitu  semangat untuk menyebarkan agama nasrani
          - Semangat Glory, yaitu semangat memperoleh kejayaan atau daerah jajahan
          - Semangat Gold, yaitu semangat untuk mengeruk kekayaan
6.       Adanya perjanjian Tordessilas (pembagian wilayah spanyol dan portugis menurut  garis khayal, sebelah barat masuk wilayah spanyol, sedangkan sebelah timur di kuasai oleh portugis).
7.      . Dikuasainya konstantinopel yang merupakan bandar atau pelabuhan persinggahan terbesar di barat wilayah kekuasaan Kerajaan Romawi–Byzantium  oleh turki  Khalifah Utsmaniyah pada tahun 1453  serta dikuasainya rute dan pusat perdagangan ditimur tengah oleh orang – orang islam . Jatuhnya Konstantinopel ke tangan Turki Utsmani yang dipimpin Sultan Muhammad II menimbulkan kesulitan bagi bangsa-bangsa Eropa, terutama dalam bidang perdagangan. Oleh karena itu, bangsa-bangsa Eropa mulai berpikir untuk mencari daerah penghasil barang-barang yang dibutuhkannya, terutama rempah-rempah secara langsung.
8.      Runtuhnya Kekaisaran Romawi
Pada masa kejayaannya, kekuasaan kekaisaran Romawi meliputi hampir seluruh Eropa, Afrika Utara, dan Afrika Barat. Kekaisaran Romawi mengalami kejayaan pada masa pemerintahan Kaisar Octavianus Augustus. Namun, pemerintahan ini akhirnya runtuh pada tahun 476 M. Hubungan dagang yang terjalin antara Eropa dengan Asia pun mengalami kemunduran, bahkan berakibat kemerosotan di segala bidang kehidupan. Zaman kemunduran ini disebut zaman kegelapan (Dark Ages). Runtuhnya Romawi mengakibatkan tata kehidupan bangsa-bangsa Eropa yang semula berkiblat pada hukum Romawi menjadi kacau.
Dari faktor internal, meliputi :
1. Kontak hubungan perdagangan, niat baik bangsa Indonesia di manfaatkan pihak asing untuk mengusai perdagangan (monopoli)
2. Penghasil rempah-rempah terbesar, sehingga menjadi tempat tujuan para bangasa asing untuk dating ke Indonesia.
3. Belum adanya sifat persatuan dan kesatuan (kedaerahan masih kental).

Selain itu faktor- faktor yang mendukung yaitu sebagai berikut :
1.      Perkembangan teknologi kemaritiman dimana keberadaan kapal-kapal laut yang besar memungkinkan pelayaran dan perdagangan yang lebih luas, termasuk menyeberangi samudra Atlantik.
2.      Adanya sarana pendukung seperti kompas, teropong, mesiu dan peta yang menggambarkan secara lengkap dan akurat garis pantai, terusan dan pelabuhan.
3.      Adanya buku Imago Mundi yang menceritakan perjalanan Marco Polo (1271-1292). Marco Polo adalah saudagar dari Venesia, bersama ayahnya Nicolo Polo dan pamannya Maffeo Polo mengunjungi China (1271-1292) dengan menelusuri jalur sutera. Ketika itu China  diperintah oleh Kubilai Khan ( pengganti ayahnya, Jenghis Khan ). Kembali dari China menggunakan kapal Khan Agung melalui jalur laut singgah di pelabuhan Perlak (1292 ).
 
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYTcYQ-5Xz8ZCMS1siAubT3YU66AJfaK3MH1P5vZy_fLfuhJMP5zmPQkoqt6smP-YTW2O0zN9kMb-2dwesBwMCbD6f6e7v-YyHZd5HHpRKDBcRxRHGS_kql2UeVZ3Q1AusHJkjvhjoWmI7/s200/MarcoPolo.jpg
Negara-negara yang mempelopori penjelajahan samudra adalah Portugis dan Spanyol menyusul Inggris,  Belanda, Perancis, Den Mark dan lainnya. Untuk menghindari persaingan yang berbuntut bentrokkan dilautan antara Portugis dan Spanyol, pada tanggal 7 Juni 1494 lahirlah perjanjian Tordesillas.  Paus membagi  daerah kekuasaan di dunia non kristiani menjadi dua bagian dengan batas garis demarkasi/ khayal yang membentang vertikal dari kutub utara ke kutub selatan ( mulai dari garis meridian 370 league sebelah barat kepulauan Verdi. Kepulauan Verdi terletak di sebelah barat Afrika, sebagai patokan . Daerah sebelah timur garis khayal adalah jalurnya/ kekuasaan Portugis, sedangkan daerah sebelah barat garis khayal adalah jalurnya Spanyol.
4.      Perjalanan Ordoric da Pardenone menuju Campa yang sempat singgah di Jawa pada abad ke-14. Ordoric melaporkan sekilas mengenai kebesaran Majapahit.

3.      TOKOH PORTUGIS DI INDONESIA     
   Beberapa tokoh Portugis yang dikenal sebagai penjelajah ulung adalah sebagai berikut :

Description: Peta Kuno Samudra Hindia
1. Bartholomeuz Diaz
Description: Bartolomeu Dias
Bartolomeu Dias
Pada tahun 1486 Bartholomeuz Diaz mengawali masa penjelajahan samudra dari Portugal. Bartholomeuz Diaz berlayar dari Lisabon pada bulan agustus 1487 , menyusuri pantai barat Afrika dengan tujuan mencapai India. Namun malangnya kapal Bartholomeuz Diaz terdampar di ujung selatan benua Afrika kira-kira 832 km diserang badai/ topan yang ampu merusak kapal . Ia kembali ke Portugal atas desakan awak kapal. Awak kapal Diaz memberi nama tempat itu Tanjung Badai.  Namun raja Portugal, Johan II menamakan tempat tersebut sebagai Tanjung Harapan (Cape of Good Hope)  menghilangkan kesan menakutkan, melainkan sebagai harapan masa depan yang terbuka. namun ia gagal mencapai Indonesia. Setelah Bartholomeus Diaz menemukan jalan ke timur di Tanjung Harapan Baik (Afrika Selatan), upaya mencari jalan ke Indonesia diteruskan oleh armada-armada Portugis berikutnya.


2. Vasco da Gama
Description: Vasco da Gama
Pada tanggal 8 Juli 1947, Raja Portugis Manuel I memerintahkan da Gama mengikuti jejak Diaz. Merasa aman  di Tanjung Harapan, meneruskan pelayaran sampailah di Muzambique.
Pada tahun 1498 Vasco da Gama memimpin pelayaran ke India . Ia berangkat dari Lisabon menyusuri pantai barat Afrika lalu memutar ke Tanjung Harapan dan menyusuri pantai timur benua Afrika. Di pantai pelabuhan malinda (timur Afrika) inilah Vasco da Gama bertemu dengan pedagang-pedagang Islam (orang moor) , Arab dan india serta mendapatkan banyak informasi terkait kekayaan alam bangsa Asia.
Namun, jalan ke Asia Tenggara tetap dirahasiakan oleh para pedagang tersebut. Atas saran dan petunjuk para pedangang Islam tersebut (mualim moor) , Vasco da Gama beserta rombongannya meneruskan pelayaran mengarungi Samudra Hindia. Oleh karena itu, orang-orang Portugis melanjutkan perjalannya menyusuri pantai timur Afrika. Mereka harus melewati perairan dengan ombak yang sangat besar. Daerah itu terletak di timur laut Afrika terutama di sekitar Ujung Tanduk. Oleh karena itu, daerah ini disebut Guadafui (berhati-hatilah). Ekspedisi ini kemudian berhasil melewati selat di ujung selatan Laut Merah yang disebutnya Bab el Mandeb (Gapura Air Mata).
  
Pada bulan Mei 1498 rombongan Vasco da Gama mencapai Kalikut, India. Di tempat tersebut Vasco da Gama mendirikan pos perdagangan. Pemancangan batu Padrao, berupa prasasti bermotif lukisan bola dunia lambang kerajaan Portugis, dilakukan di setiap wilayah yang disinggahi sebagai tanda miliki (mengklaim). Sejak saat itu, perdagangan antara orang Eropa dan India tidak lagi melalui jalur Laut Tengah melainkan melalui pantai timur Afrika.

Namun, penemuan ini belum juga memuaskan bangsa Portugis. Mereka ingin menjelajahi daerah timur lainnya yakni Malaka dan Maluku. Malaka adalah pusat perdagangan yang sangat ramai dikunjungi, sedangkan Maluku adalah  daerah sumber rempah-rempahnya.

Kapal dagang  besar mempunyai banyak awak kapal yang dipimpin oleh nakhoda yang dibantu juru mudi, juru batu dan mualim. Tugas dan tanggung jawab nakhoda pada keselamatan pelayaran, transaksi barang dagangan dan keuangan. Juru mudi bertugas kelancaran kemudi, tempat di buritan kapal. Juru batu bertanggung-jawab kendali jangkar/ sauh, menjaga kapal jangan sampai menabrak batu karang. Mualim sebagai pandu laut yang membawa kapal. 


3. Alfonso de Albuquerque
Description: Afonso de Albuquerque
Alfonso de Albuquerque adalah salah satu tokoh penjelajah samudra terkenal dari Portugis. Orang Portugis sadar bahwa penghasil rempah-rempah bukan India melainkan ada tempat lain yang menjadi pusat perdagangan rempah-rempah di Asia, yaitu Malaka. Oleh karena itu ekspedisi ke timur dilanjutkan kembali. Pada tahun 1509, seorang utusan Portugis yang bernama Diogo Lopes de Sequiera berkunjung ke Malaka yang saat itu dipimpin Sultan Mahmud Syah. Pada awalnya diterima dengan baik, dalam perkembangan komunitas pedagang muslim di Malaka berhasil meyakinkan penguasa Malaka untuk mengusir Portugis.
Namun, Pada tahun 1511 Alfonso de Albuquerque berhasil menduduki kota Malaka. Secara politis, Portugis berhasil menguasai Malaka namun secara ekonomis gagal karena pedagang-pedagang Islam meninggalkan Malaka. Sebaliknya, para pedagang Islam memindahkan pusat perdagangan mereka ke bandar lain seperti Aceh, Banten, Demak, dan Makassar.
Kelemahan Malaka sehingga kalah atas Portugis, karena :
1.      Dukungan persenjataan memadai namun kalah canggih di banding persenjataan Portugis yang mengikutsertakan 15 kapal perang besar dengan 1200 orang tentara.
2.      Adanya konflik internal di Malaka yang melibatkan Sultan Mahmud Syah dengan anaknya Sultan Ahmad, yang baru saja menerima penyerahan kekuasaan.
Pendudukan Portugis atas Malaka , pusat perdagangan di Semenanjung Melayu itu, membuka jalur langsung ke pusat-pusat penghasil rempah-rempah di kepulauan Indonesia. Pada tahun 1512, rombongan yang di pimpin Francisco Serrao tiba di Hitu. Portugis juga membuka hubungan dagang dengan Pasai, Barus, Pedir, Siak dan Minang Kabau. Di Jawa, Portugis berhasil membangun hubungan dengan kerajaan Sunda dan Panarukan.
4. Fransisco de Almaeda
Description: Fransisco de Almaeda
Fransisco de Almaeda adalah tokoh penjelajah samudra dari Portugis yang berhasil menaklukkan Goa, India. Wilayah Goa kemudian dikembangkan oleh Fransisco de Almaeda sebagai pusat perdagangan yang ramai. Hasil rempah-rempah di India merupakan barang dagangan yang laku keras di pasar Eropa sehingga Portugis berkepentingan menguasai wilayah tersebut.
5. Pedro alvares Cabral
Description: Pedro alvares Cabral
Pada tahun 1500 Cabral melakukan penjelajahan samudra melalui jalur barat, yaitu melalui Samudra Atlantik menuju Brazilia di Amerika Selatan. Di bawah pimpinan Cabral inilah Portugis berhasil menanamkan kekuasaannya di wilayah Amerika Selatan. Beberapa negara Amerika Selatan sampai sekarang masih menggunakan bahasa dan budaya Portugal sebagai bentuk peninggalan kolonialisme Portugis.
5.    bangsa portugis di indonesia
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgbNxEnc0a_hnUE5jvYZ5Afw4JA79cdphqDnPEpSKS6BT8kXEl0i0b65bZMIsrq0XWen0xAQqtFCazSpDSRG4GbrKg8rBkxI8nGAIRSkbcpya75V0OU3WOiloF-lc62Eox3HmPTDoBeXhY/s1600/Sejarah+Kedatangan+Bangsa+Portugis.jpg
Bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang mencapai Kepulauan Nusantara. Pencarian mereka untuk mendominasi sumber perdagangan rempah-rempah yang menguntungkan .
pada awal abad ke-16 dan usaha penyebaran Katolik Roma mereka yang berbarengan menyaksikan pendirikan pos dan benteng perdagangan, serta unsur budaya Portugis yang kuat yang masih tetap penting di Indonesia.
Awal penjelajahan
Description: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/2/24/Myristica_fragrans_-_K%C3%B6hler%E2%80%93s_Medizinal-Pflanzen-097.jpg/170px-Myristica_fragrans_-_K%C3%B6hler%E2%80%93s_Medizinal-Pflanzen-097.jpg
Description: http://bits.wikimedia.org/static-1.24wmf15/skins/common/images/magnify-clip.png
Tanaman pala adalah asli Kepulauan Banda di Maluku. Pernah menjadi salah satu komoditas paling berharga di dunia, pala menarik kekuatan kolonial Eropa pertama ke Nusantara.
Bangsa Eropa sedang memajukan teknologi di awal abad ke-16; keahlian baru bangsa Portugis dalam navigasi, pembuatan kapal, dan persenjataan memungkinkan mereka berani mengadakan ekspedisi penjelajahan dan ekspansi. Bermula dengan ekspedisi penjelajahan pertama yang dikirim dari Malaka yang baru ditaklukkan pada tahun 1512, bangsa Portugis adalah bangsa Eropa pertama yang tiba di Nusantara, dan mencoba mendominasi sumber-sumber rempah-rempah berharga[1] dan berusaha menyebarkan Katolik Roma. Percobaan awal bangsa Portugis mendirikan koalisi dan perjanjian damai pada tahun 1512 dengan Kerajaan Sunda di Parahyangan,[2] gagal akibat sikap permusuhan yang ditunjukkan oleh sejumlah pemerintahan Islam di Jawa, seperti Demak dan Banten. Bangsa Portugis mengalihkan arah ke Kepulauan Maluku, yang terdiri atas berbagai kumpulan negara yang awalnya berperang satu sama lain namun memelihara perdagangan antarpulau dan internasional. Melalui penaklukan militer dan persekutuan dengan penguasa setempat, mereka mendirikan pos, benteng, dan misi perdagangan di Indonesia Timur, termasuk Pulau Ternate, Ambon, dan Solor. Namun, puncak kegiatan misi Portugis dimulai pada paruh terakhir abad ke-16, setelah langkah penaklukan militernya di kepulauan tersebut gagal dan kepentingan Asia Timur mereka berpindah ke Jepang, Makau, dan Tiongkok; serta pada gilirannya gula di Brasil dan perdagangan budak Atlantik mengalihkan perhatian mereka dari Nusantara. Di samping itu, bangsa Eropa pertama yang tiba di Sulawesi Utara adalah Portugis.
Bangsa Portugis menempuh jalur penjelajahan kearah timur karena adanya perjanjian Tordesillas pada tahun 1494 antara Spanyol dan Portugis. Berdasarkan Perjajian tersebut, bangsa Spanyol mendapatkan wilayah sebelah barat dari kepulaun Cape Verde atau sebelah barat Afrika, sementara bangsa Portugis mendapatkan wilayah timur, hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya bentrokan antara kedua Negara tersebut dalam memperebutkan daerah yang baru. pelaut-pelaut Portugis di bawah pimpinan Bartholomeus Diaz mencoba mencari jalan keluar untuk menemukan dunia Timur (pusat rempah-rempah). Namun pelayarannya Bartholomeus Diaz hanya sampai di ujung Afrika Selatan (1496). Hal ini disebabkan oleh besarnya gelombang ombak Samudera Hindia, sehingga kapal-kapal yang dibawa oleh Bartholomeus Diaz tidak berhasil melewatinya. Oleh Bartholomeus Diaz tanjung itu dinamakan Tanjung Pengharapan (Cape og Good Hope atau Tanjung Harapan sekarang).
Pada tahun 1498, raja Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Vasco da Gama. Ekspedisi ini berhasil mendarat di Kalkuta (India) pada tahun 1498. Kemudian pada tahun 1511 dari India bangsa Portugis mengirim ekspedisinya di bawah pimpinan Alfonso d’Alburquerque, mengikuti perjalanan para pedagang Islam. Pada tahun 1511 itu juga Portugis berhasil menduduki Malaka, pusat perdagangan Islam di Asia Tenggara. Kemudian Portugis tiba di Ternate (Maluku) tahun 1512.
Untuk menyelesaikan pertikaian kedua bangsa kulit putih itu, paus turun tangan dan pada tahun 1512 dilakukan Perjanjian Saragossa (Zaragoza). Isi perjanjian itu antara lain:
1. Bumi ini dibagi atas dua pengaruh, yaitu pengaruh bangsa Spanyol dan Portugis.
2. Wilayah kekuasaan Spanyol membentang dari Mexico ke arah Barat sampai ke kepulauan Filipina dan wilayah kekuasaan Portugis membentang dari Brazillia ke arah timur sampai ke kepulauan Maluku.

Pada 1509, balatentara laut 'Peringgi' (sebutan untuk Portugis) yang disebut ekspedisi pertama, menyerang Malaka. Peringgi kalah, beberapa kapal berlabuh di Lamno (kini masuk wilayah Kabupaten Aceh Jaya, sekitar 156 km dari Banda Aceh ke arah barat). Sebagian besar balatentara itu tak mau kembali ke Eropa, lalu pilih menikah dengan perempuan-perempuan Aceh, dan beranak pinak. Tak heran kalau Anda sempat berkunjung ke Lamno, mayoritas penduduknya bermata biru layaknya orang Eropa. Sejarah mencatat dua versi kehadiran kaum putih di Lamno: terdampar dalam pelayaran, atau lewat jalur perdagangan.
Kala itu Pahlawan Syah, Raja Daya, sedang berperang dengan kerajaan tetangga, Pase (Samudera Pasai) dan Pedir (Pidie). Ketiganya kesultanan Islam, namun saling berperang dan berperang. Tercatat pula nama Po Teumeurehom, raja dan penyebar agama Islam di Lamno. Po berhasil mengislamkan penduduk Lamno yang sebelumnya penganut Hindu.
Mereka yang tidak mau diislamkan dibantai, yang selamat bersembunyi di hutan rimba.
Sebagai catatan, di Lamno tiap hari Qurban dirayakan 'Seumuleueng', berburu 'inong' Lamno yang terkenal cantik-cantik dan tentu saja sexy. Acara ini untuk merayakan penabalan Alauddin Riaya Syah sebagai sultan di Negeri Daya (Lamno). Masyarakat berziarah ke makam beliau di bukit Gle Jong yang memiliki 99 anak tangga. Hubungan baik antara Raja Daya dan orang-orang berkulit putih membuat gusar Ali Mugayat Syah, Raja Lamuri di Banda Aceh. Ali ingin Pahlawan Syah memutuskan hubungan dengan orang kafir. Pada tahun 1511, Ali menyerang dan menguasai Daya. Dua tahun kemudian Ali menguasai dua kerajaan lain: Pase dan Pidie. Lalu Ali mendirikan kerajaan Aceh Darussalam dan mengangkat dirinya sebagai sultan pertama.

Periode Kejayaan potugis diindonesia
·         Bandar Malaka jatuh ke tangan Portugis

Pada 1511, Albuquerque melanjutkan pelayaran dari Goa di India menuju Malaka dengan  kekuatan 1.200 orang dengan 18 kapal. Portugis dibawah pimpinan Albuquerque dengan armadanya berhasil menaklukkan bandar Malaka pada 25 Juli 1511. Ketika Malaka jatuh ke tangan Portugis, kembali Aceh bangkit di bawah pimpinan Sultan Ali Mukayat Syah (1514 -1528), yang diteruskan oleh Sultan Salahuddin (1528-1537); Sultan Alauddin Riayat Syahal Kahar (1537-1568); Sultan Ali Riyat Syah (1568-1573); Sultan Seri Alam (1573 - 1576); Sultan Muda (1604-1607), dan Sultan Iskandar Muda bergelar Marhum Mahkota Alam (1607-1636).
·         Tome Pires dan Aceh

Tercatat pada periode 1512 - 1515, Tome Pires, seorang ahli obat-obatan dari Lisbon menghabiskan waktunya di Malaka dan membuat buku yang berjudul "Suma Oriental". Menurut Pires, pada masa itu sebagian besar raja-raja Sumatra sudah diislamkan, mulai dari Aceh sebelah utara terus menyusur ke pesisir timur hingga Palembang. Ia juga mencatat, di Kerajaan Sunda ada tiga kota pelabuhan yaitu Banten, Kalapa (kini Jakarta), dan Tangerang. Ketiga kerajaan itu masih penganut Hindu. Pada 1518, Adipati Unus mencoba merebut Malaka, namun gagal. Pada 1521, Pasai jatuh ke tangan Portugis. Armada laut Kesultanan Aceh menghancurkan kekuatan Portugis pimpinan Jorge de Brito. Baru pada tahun 1524, Kesultanan Acheh berhasil merebut kekuasaan Kesultanan Samudra Pasai. Banda Aceh dijadikan sebagai Ibu Kota Kesultanan Aceh yang daerah kekuasaannya makin meluas setelah Kesultanan Samudra Pasai berada dibawah kendalinya.

Periode berikutnya, pada 1537, Sultan Salahuddin menyerang Malaka, namun gagal. Sultan Salahuddin wafat digantikan oleh saudaranya, Ala-ud Din (I) al Qahhar (1537-1568). Gelar al-Qahhar artinya penakluk. Pada 1576, Kesultanan Acheh diserbu oleh pasukan Portugis. Sultan Ali Riayat Syah wafat dalam serbuan itu. Seterusnya digantikan oleh Sultan
Seri Alam (1576 - 1604). Pada 3 April 1607, Sultan Iskandar Muda ditabalkan menjadi raja Acheh hingga 1636. Dia memimpin perlawanan dan mampu mengusir Portugis
Dibawah kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, Benteng Deli dijebol. Ia juga berhasil menundukkan Johor (1613), Pahang (1618), Kedah (1619) dan Tuah (1620).
·         Portugis menjalin persekutuan dengan Ternate
Pada 1522, Portugis berhasil mengadakan persekutuan dengan Ternate dan
membangun sebuah benteng. Hubungan persekutuan dengan penguasa Islam ini tidak berlangsung lama karena Portugis berusaha melakukan Kristenisasi terhadap penduduk yang lemah. Penduduk setempat juga tidak suka terhadap perilaku orang Portugis yang tidak tahu sopan-santun.
·         Portugis menjalin hubungan dengan kerajaan suda
Pada tahun 1512 Portugis menjalin komunikasi dengan Kerajaan Sunda untuk menandatangani perjanjian dagang, terutama lada. Perjanjian dagang tersebut kemudian diwujudkan pada tanggal 21 Agustus 1522 dalam bentuk dokumen kontrak yang dibuat rangkap dua, satu salinan untuk raja Sunda dan satu lagi untuk raja Portugal. Pada hari yang sama dibangun sebuah prasasti yang disebutPrasasti Perjanjian Sunda-Portugal di suatu tempat yang saat ini menjadi sudut Jalan Cengkeh dan Jalan Kali Besar Timur I, Jakarta Barat. Dengan perjanjian ini maka Portugis dibolehkan membangun gudang atau benteng di Sunda Kelapa.
Pada tahun 1512 juga Afonso de Albuquerque mengirim Antonio Albreu dan Franscisco Serrao untuk memimpin armadanya mencari jalan ke tempat asal rempah-rempah di Maluku. Sepanjang perjalanan, mereka singgah di Madura, Bali, dan Lombok. Dengan menggunakan nakhoda-nakhoda Jawa, armada itu tiba di Kepulauan Banda, terus menuju Maluku Utara hingga tiba di Ternate.
Peninggalan portugis
Zaman kekuasaan colonial Portugis yang berlangsung dari tahun 1511-1641 di wilayah Indonesia meninggalkan bekas-bekasnya di dalam kebudayaan Indonesia saat ini. Peninggalan-peninggalan zaman kolonial Portugis baik yang berupa  kebudayaan rohani maupun jasmani masih dapat kita saksikan hingga sekarang.
Semboyan dari penjelajahan bangsa Portugis, yaitu berusaha untuk menyebarkan agama Katolik pada daerah-daerah yang dikuasainya. Fransiscus Xaverius, seorang misionaris, telah meyebarluaskan agama Katolik di Ambon. Banyak orang Ambon yang akhirnya memeluk agama Katolik dan terlihat dari nama-namanya yang meniru nama-nama bangsa Portugis seperti, De Pereira, De Fretes, Lopies, De Quelju, Diaz, dan sebagainya.

Kehadiran Portugis di perairan dan kepulauan Indonesia itu telah meninggalkan jejak-jejak sejarah yang sampai hari ini masih dipertahankan oleh komunitas lokal di Nusantara, khususnya flores, Solor dan Maluku, di Jakarta Kampong Tugu yang terletak di bagian Utara Jakarta, antara Kali Cakung, pantai Cilincing dan tanah Marunda.
pengaruh mereka pada budaya Indonesia amat kecil: gitar balada keroncong; sejumlah kata dalam bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa Portugis yang pernah menjadi lingua franca di samping Melayu; dan banyak nama keluarga di Indonesia Timur seperti Da Silva, Da Lopez, Da Cunha, Henriquez, Carvallo, Da Costa, Diaz, de Fretes, Gonsalves, dll. Dampak terpenting kedatangan bangsa Portugis adalah gangguan dan kekacauan jaringan perdagangan yang sebagian besar terjadi akibat penaklukan Malaka, dan penyebaran Kristen awal di Indonesia. Hingga kini, penduduk Kristen banyak ditemui di Indonesia Timur. Di Dusun Baluk Kec. Bola, Kab. Sikka, St. Fransiskus Xaverius, misionaris Katholik yang mengikuti perjalanan orang Portugal, menancapkan sebuah Salib setinggi 3 meter diatas sebuah Batu Karang, yang oleh orang setempat diberi nama "Watu Krus" hal ini terjadi ± pada tahun 1630.
Di Kampung Tugu, Koja, Jakarta Utara, terdapat permukiman keturunan Portugis. Mereka adalah keturunan dari bangsa Portugis yang dibawa ke Batavia (sekarang Jakarta) sebagai tawanan perang setelah VOC Belanda menaklukkan Malaka pada tahun 1641.Adapun keturunan Bangsa Portugis yang beragama Islam dapat ditemukan di Lamno, Aceh.
Benda-benda peninggalan bangsa Portugis kemudian dianggap keramat oleh bangsa Indonesia seperti meriam-meriam yang terkenal dengan nama Nyai Setomi di Solo, Si Jagur di Jakarta, Ki Amuk di Banten dan sebagainya. Khusus meriam Si Jagur yang terdapat di Jakarta dianggap sebagai alat perantara kekuatan gaib untuk mendapatkan anak.

Pengaruh lainnya seperti bahasa Portugis yang turut memperkaya jumlah kata-kata dalam bahasa Indonesia, seperti kata San Domingo (Tuhan yang keramat), gereja, mentega, mona (dari kata madona), sinyo (dari kata signor) dan sebagainya. Adapun seni musik yang digemari oleh masyarakat Indonesia adalah seni musik keroncong yang berasal dari seni musik Portugis. Keroncong berbahasa Portugis yang pernah terkenal di Indonesia adalah keroncong Morisco
Museum Maritim atau orang Portugis menyebut Museu de Marinha itu didirikan oleh Raja Luis pada 22 Juli 1863 untuk menghormati sejarah maritim Portugis.
Selain patung di taman, lukisan Afonso de Albuquerque juga menjadi koleksi museum itu. Di bawah lukisan itu tertulis, ”Gubernur India 1509-1515. Peletak dasar Kerajaan Portugis di India yang berbasis di Ormuz, Goa, dan Malaka. Pionir kebijakan kekuatan laut sebagai kekuatan sentral kerajaan”. Berbagai barang perdagangan Portugis juga dipamerkan di museum itu, bahkan gundukan lada atau merica.

  kemunduran portugis
Perlawanan rakyat Maluku terhadap Portugis, dimanfaatkan Belanda untuk menjejakkan kakinya di Maluku. Pada tahun 1605, Belanda berhasil memaksa Portugis untuk menyerahkan pertahanannya di Ambon kepada Steven van der Hagen dan di Tidore kepada Cornelisz Sebastiansz. Demikian pula benteng Inggris di Kambelo, Pulau Seram, dihancurkan oleh Belanda. Sejak saat itu Belanda berhasil menguasai sebagian besar wilayah Maluku. Kedudukan Belanda di Maluku semakin kuat dengan berdirinya VOC pada tahun 1602, dan sejak saat itu Belanda menjadi penguasa tunggal di Maluku. Di bawah kepemimpinan Jan Pieterszoon Coen, Kepala Operasional VOC, perdagangan cengkih di Maluku sepunuh di bawah kendali VOC selama hampir 350 tahun. Untuk keperluan ini VOC tidak segan-segan mengusir pesaingnya; Portugis, Spanyol, dan Inggris. Bahkan puluhan ribu orang Maluku menjadi korban kebrutalan VOC.
kemudian mereka membangun benteng di Ternate tahun 1511, kemudian tahun 1512 membangun Benteng di Amurang Sulawesi Utara. Portugis kalah perang dengan Spanyol maka daerah Sulawesi utara diserahkan dalam kekuasaan Spanyol (1560 hingga 1660). Kerajaan Portugis kemudian dipersatukan dengan Kerajaan Spanyol. (Abad 17 datang armada dagang VOC (Belanda) yang kemudian berhasil mengusir Portugis dari Ternate, sehingga kemudian Portugis mundur dan menguasai Timor timur (sejak 1515).

Perlawanan Rakyat terhadap Portugis
Kedatangan bangsa Portugis ke Semenanjung Malaka dan ke Kepulauan Maluku merupakan perintah dari negaranya untuk berdagang.
Perlawanan Rakyat Malaka terhadap Portugis
Pada tahun 1511, armada Portugis yang dipimpin oleh Albuquerque menyerang Kerajaan Malaka. Untuk menyerang colonial Portugis di Malaka yang terjadi pada tahun 1513 mengalami kegagalan karena kekuatan dan persenjataan Portugis lebih kuat. Pada tahun 1527, armada Demak di bawah pimpinan Fatahillah/Falatehan dapat menguasai Banten,Suda Kelapa, dan Cirebon. Armada Portugis dapat dihancurkan oleh Fatahillah/Falatehan dan ia kemudian mengganti nama Sunda Kelapa menjadi Jayakarta yang artinya kemenangan besar, yang kemudian menjadi Jakarta.
Perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis
Mulai tahun 1554 hingga tahun 1555, upaya Portugis tersebut gagal karena Portugis mendapat perlawanan keras dari rakyat Aceh. Pada saat Sultan Iskandar Muda berkuasa, Kerajaan Aceh pernah menyerang Portugis di Malaka pada tahun 1615 dan 1629.
Perlawanan Rakyat Maluku terhadap Portugis
Bangsa Portugis pertama kali mendarat di Maluku pada tahun 1511. Kedatangan Portugis berikutnya pada tahun 1513. Akan tetapi, Ternate merasa dirugikan oleh Portugis karena keserakahannya dalam memperoleh keuntungan melalui usaha monopoli perdagangan rempah-rempah.
Pada tahun 1533, Sultan Ternate menyerukan kepada seluruh rakyat Maluku untuk mengusir Portugis di Maluku. Pada tahun 1570, rakyat Ternate yang dipimpin oleh Sultan Hairun dapat kembali melakukan perlawanan terhadap bangsa Portugis, namun dapat diperdaya oleh Portugis hingga akhirnya tewas terbunuh di dalam Benteng Duurstede. Selanjutnya dipimpin oleh Sultan Baabullah pada tahun 1574. Portugis diusir yang kemudian bermukim di Pulau Timor.
Keberadaan Portugis berkurang hanya di Solor, Flores dan Timor  Portugis di Nusa Tenggara Timur sekarang, menyusul kekalahan pada tahun 1575 di tangan penduduk Ternate, penaklukan Belanda di Ambon, Maluku Utara, dan Banda, serta kegagalan umum untuk menopang kendali perdagangan di kawasan ini.
Tiba di Ambon 14 Pebruari 1546, kemudian melanjutkan perjalanan ke Ternate, tiba pada tahun 1547, dan tanpa kenal lelah melakukan kunjungan ke pulau-pulau di Kepulauan Maluku untuk melakukan penyebaran agama. Persahabatan Portugis dan Ternate berakhir pada tahun 1570. Peperangan dengan Sultan Babullah selama 5 tahun (1570-1575), membuat Portugis harus angkat kaki dari Ternate dan terusir ke Tidore dan Ambon.

Portugis menyerah di Ambon

Pada Februari 1605, armada VOC bersekutu dengan Hitu menyerang kubu
pertahanan Portugis di Ambon dengan imbalan VOC berhak sebagai pembeli tunggal rempah-rempah di Hitu. Portugis menyerah kepada Belanda di Ambon.
Pada 1609, terbit buku panduan bahasa Melayu yang dicetak di Amsterdam,
berisi contoh ucapan saat bertransaksi dagang, menimbang lada, dan cara
menagih uang pada pedagang yang 'ngemplang', termasuk penggunaan frasa
yang beraneka rupa saat bernegosiasi.



Selipan:
Pada 1522 di Eropa, Pope Adrian VI ditabalkan. Pada 1531, terjadi gempa
bumi dahsyat di Lisbon, Portugal, yang menewaskan 30,000 orang.
Pada 1546, Santo Francis Xavier dari Spanyol memprakarsai suatu perubahan
yang tetap terhadap Indonesia Timur. Xavier sebagai seorang misionaris
melakukan misi Kristenisasi di Ambon, Ternate, dan Morotai. Tercatat pada
1560, misi Kristenisasi tahap pertama berhasil dilakukan dengan adanya
10.000 orang Katolik di Ambon dan Ternate. Kemudian pada 1590, 50.000
sampai 60.000 orang berhasil dikristenkan dimana mereka telah meninggalkan ciri kebudayaan mereka, antara lain bahasa dan nama keluarga. Pada 1605, di Maluku mulai berdiri gereja-gereja Kristen.

Selipan:
Apa yang terjadi di Pulau Jawa? Kesultanan Demak runtuh pada 1546 dengan raja terakhir adalah Sultan Trenggono. Sementara pada 1556 berdiri Kesultanan Banten yang bernafaskan Islam dipimpin Sultan Hasanuddin. Banten melepaskan diri dari pengaruh Demak. Pada 1568 berdiri Kesultanan Pajang di bawah pimpinan Sultan Hadiwidjojo (Joko Tingkir). Pada 1569, tanda kekuasaan Kesultanan Demak dipindahkan ke Pajang.
Dengan bermunculannya sultan-sultan itulah, nampak tanda awal untuk menghentikan kekuatan Portugis. Sultan dari Aceh, Sultan Demak dan Sultan Ternate pernah bersatu pada untuk mengusir Portugis yang dicap kafir. Kala itu Kesultanan Ternate menguasai 72 pulau, termasuk Pulau Timor. Apakah
kekhalifahan Ottoman di Turki ikut terlibat?
Pada 1560, pasukan Portugis berhasil membantai Khairun, Sultan Ternate.
Penggantinya, Sultan Baabullah, malah mengizinkan Portugis untuk membangun benteng di Ternate (yang menarik, pada masa penjajahan Belanda, sultan ini malah berkongsi dengan Belanda dan Spanyol untuk melawan Portugis

Kolonialisasi Portugis

§  1509 Portugis tiba pertama kali di Melaka.
§  1511 April, Admiral Portugis Alfonso de Albuquerque memutuskan berlayar dari Goa ke Melaka.
§  10 Agustus, Pasukan Albuquerque menguasai Melaka.
§  Sultan Melaka melarikan diri ke Riau.
§  Portugis di Melaka menghancurkan armada Jawa. Kapal mereka karam dengan seluruh hartanya dalam perjalanan kembali ke Goa.
§  Patih Unus menaklukkan Jepara
§  Desember, Albuquerque mengirim tiga kapal di bawah Antonio de Abreu dari Melaka untuk menjelajah ke arah Timur.
§  1512 Perjalanan ekspedisi De Abreu dari Melaka menuju Madura, Bali, Lombok, Aru dan Banda.
§  Dua kapal rusak di Banda. Da Breu kembali ke Melaka; Francisco Serrão memperbaiki kapal dan melanjutkan menuju ke Ambon, Ternate, dan Tidore. Serrão menawarkan dukungan bagi Ternate dalam perselisihannya dengan Tidore, pasukannya mendirikan sebuah pos Portugis di Ternate.
§  1513 Pasukan dari Jepara dan Palembang menyerang Portugis di Melaka, tetapi berhasil dipukul mundur. Maret, Portugis mengirim seorang duta menemui Raja Sunda di Pajajaran. Portugis diizinkan untuk membangun sebuah benteng di Sunda Kelapa (sekarang Jakarta).
§  Portugis menghubungi Raja Udara, anak dari Girindrawardhana dan penguasa bekas kerajaan Majapahit
§  Portugis membangun pabrik-pabrik di Ternate dan Bacan.
§  Udara menyerang Demak dengan bantuan dari Raja Klungkung dari Bali. Pasukan Majapahit dipukul mundur, tapi Sunan Ngudung tewas dalam pertempuran. Banyak pendukung Majapahit melarikan diri ke Bali.
§  1514
§  Ali Mughayat Syah mendirikan Kesultanan Aceh, dan menjadi Sultan Aceh pertama.
§  1515
§  Portugis pertama kali tiba di Timor.
§  1518
§  Sultan Mahmud dari Melaka mengambil alih kekuasaan di Johore.
§  Raden Patah meninggal dunia; Patih Unus menjadi Sultan Demak.
§  1520
§  Aceh mulai menguasai pantai timur laut Sumatra.
§  Rakyat Bali menyerang Lombok.
§  Para pedagang Portugis mulai mengunjungi Flores dan Solor.
§  Banjar di Kalimantan menjadi Islam.
1521 – 1530
§  1521
§  Unus memimpin armada dari Demak dan Cirebon melawan orang-orang Portugis di Melaka. Unus terbunuh dalam pertempuran. Trenggono menjadi Sultan Demak.
§  Portugis merebut Pasai di Sumatra;
§  Gunungjati (dari Cirebon) meninggalkan Pasai berangkat ke Mekkah.
§  Kapal terakhir dari ekspedisi Magelhaenz mengeliling dunia berlayar antarapulau Lembata dan Pantar di Nusa Tenggara.
§  1522
§  Februari ekspedisi Portugis di bawah De Brito tiba di Banda.
§  Mei, ekspedisi De Brito tiba di Ternate, membangung sebuah benteng Portugis.
§  Kerajaan Sunda, yang masih beragama Hindu, meminta bantuan Portugis untuk menghadapi kemungkinan serangan Demak yang Muslim. Kontrak kerjasama ditandatangani dan sebuah padrao didirikan di Sunda Kalapa
§  Sisa-sisa ekspedisi Magelhaenz berkeliling dunia mengunjungi Timor.
§  Portugis membangun benteng di Hitu, Ambon.
§  1523
§  Gunungjati kembali dari Mekkah, kembali ke Cirebon, dan menetap di Demak, menikahi saudara perempuan Sultan Trenggono.
§  1524
§  Gunungjati dari Cirebon dan anaknya Hasanuddin (di Banten) melakukan dakwah secara terbuka dan rahasia di Jawa Barat untuk memperlemah Kerajaan Sunda yang beribukota di Pajajaran dan persekutuannya dengan Portugis. Pemerintah lokal di Banten, yang tadinya tergantung pada Pajajaran, masuk Islam dan bergabung dengan pihak Cirebon dan Demak.
§  Aceh merebut Pasai dan Pedir di Sumatra utara.
§  1525
§  Hasanuddin (dari Banten}, anak dari Gunungjati (dari Cirebon), melakukan dakwah di Lampung.
§  1526
§  Portugis membangun benteng pertama di Timor.
§  1527
§  Demak menaklukkan Kediri, sisa-sisa Hindu dari kerajaan Majapahit; Sultan-sultan Demak mengklaim sebagai pengganti Majapahit; Sunan Kudus ikut serta.
§  Demark merebut Tuban.
§  Cirebon, dibantu Demak, menduduki Sunda Kelapa, pelabuhan Kerajaan Sunda. Fatahilah mengganti namanya menjadi Jayakarta. (Sukses ini dikatakan berkat pimpinan "Fatahillah"—atau, sesuai dengan kekeliruan ucapan Portugis, "Falatehan"—namun mungkin ini adalah nama yang diberikan kepada Sunan Gunungjati dari Cirebon.) Para penjaga keamanan pelabuhan Kerajaan Sunda didorong mundur meninggalkan daerah pesisir. Dengan demikian pembangunan gudang atau benteng sesuai perjanjian dagang antara Portugis dengan Kerajaan Sunda batal terwujud.
§  Kerajaan Palakaran di Madura, yang berbasis di Arosbaya (kini Bangkalan), menjadi Islam di bawah Kyai Pratanu.
§  Ekspedisi dari Spanyol dan Meksiko berusaha mengusir Portugis dari Maluku.
§  1529
§  Demak menaklukkan Madiun.
§  Raja-raja Spanyol dan Portugal sepakat bahwa Maluku harus menjadi milik Portugal, dan Filipina menjadi milik Spanyol.
§  1530
§  Salahuddin menjadi Sultan Aceh.
§  Surabaya dan Pasuruan takluk kepada Demak. Demak merebut Balambangan, kerajaan Hindu terakhir di ujung timur Jawa.
§  Gowa mulai meluas dari dari Makassar.
§  Banten memperluas pengaruhnya atas Lampung.
1531 – 1540
§  1536
§  Serangan besar Portugis terhadap Johore.
§  Antonio da Galvão menjadi gubernur di pos Portugis di Ternate; mendirikan pos Portugis di Ambon.
§  Portugis membawa Sultan Tabariji dari Ternate ke Goa karena mencurigainya melakukan kegiatan-kegiatan anti Portugis activity, menggantikannya dengan saudara-saudaranya.
§  1537
§  Serangan Aceh atas Melaka gagal. Salahuddin dari Aceh digantikan oleh Alaudin Riayat Syah I.
§  1539
§  Aceh menyerang suku Batak di selatan mereka.
§  1540
§  Portugis berhubungan dengan Gowa.
§  Kesultanan Butung didirikan.
1541 – 1550
§  1545
§  Demak menaklukkan Malang.Gowa membangun benteng di Ujung Pandang.
§  1546
§  Demak menyerang Balambangan namun gagal.
§  Trenggono dari Demak meninggal dan digantikan oleh Prawata. Menantunya, Joko Tingkir memperluas pengaruhnya dari Pajang (dekat Sukoharjo sekarang).
§  St. Fransiskus Xaverius pergi ke Morotai, Ambon, dan Ternate.
§  1547
§  Aceh menyerang Melaka.
§  1550
§  Portugis mulai membangun benteng-benteng di Flores.
1551 – 1560
§  1551
§  Johore menyerang Portugis Melaka dengan bantuan dari Jepara.
§  Pasukan-pasukan dari Ternate menguasai Kesultanan Jailolo di Halmahera dengan bantuan Portugis.
§  1552
§  Hasanuddin memisahkan diri dari Demak dan mendirikan Kesultanan Banten, lalu merebut Lampung untuk Kesultanan yang baru.
§  Aceh mengirim duta ke Sultan Ottoman di Istanbul.
§  1558
§  Leiliato memimpin suatu pasukan dari Ternate untuk menyerang Portugis di Hitu.
§  Portugis membangun benteng di Bacan.
§  Ki Ageng Pemanahan menerima distrik Mataram dari Joko Tinggir, memerintah di Pajang.
§  Wabah cacar di Ternate.
§  1559
§  Para misionaris Portugis mendarat di Timor. Khairun menjadi Sultan Ternate.
§  1560
§  Portugis mendirikan pos misi dan perdagangan di Panarukan, di ujung timur Jawa.
§  Spanyol mendirikan pos di Manado.
1561 – 1570
§  1561
§  Sultan Prawata dari Demak meninggal dunia.
§  Misi Dominikan Portugis didirikan di Solor.
§  1564
§  Wabah cacar di Ambon.
§  1565
§  Aceh menyerang Johore.
§  Kutai di Kalimantan menjadi Islam.
§  1566
§  Misi Dominikan Portugis di Solor membangun sebuah benteng batu.
§  1568
§  Serangan yang gagal oleh Aceh di Melaka Portugis.
§  1569
§  Portugis membangun benteng kayu di pulau Ambon.
§  1570
§  Aceh menyerang Johore lagi, namun gagal.
§  Sultan Khairun dari Ternate menandatangani sebuah perjanjian damai dengan Portugis, tetapi esok harinya ternyata ia diracuni. Agen-agen Portugis dicurigai melakukannya. Babullah menjadi Sultan (hingga 1583), dan bersumpah untuk mengusir Portugis keluar dari benteng-benteng mereka.
§  Maulana Yusup menjadi Sultan Banten.
1571 – 1580
§  1571
§  Alaudin Riayet Shah meninggal, kekacauan di Aceh hingga 1607.
§  1574
§  Jepara memimpin serangan yang gagal di Melaka.
§  1575
§  Sultan Babullah mengusir Portugis dari Ternate. Karena itu Portugis membangun sebuah benteng di Tidore.
§  1576
§  Portugis membangun benteng di kota Ambon sekarang.
§  1577
§  Ki Ageng Pemanahan mendirikan Kota Gede (dekat Yogyakarta sekarang).
§  1579
§  Banten menyerang dan meluluhlantakkan Pajajaran merebut sisa-sisa Kerajaan Sunda, dan menjadikannya Islam. Raja Sunda terakhir yang enggan memeluk Islam, yaitu Prabu Ragamulya atau Prabu Suryakancana, meninggalkan ibukota Kerajaan Sunda tersebut dan meninggal dalam pelarian di daerah Banten.
§  November, Sir Francis Drake dari Britania, setelah menyerang kapal dan pelabuhan Spanyol di Amerika, tiba di Ternate. Sultan Babullah, yang juga membenci orang-orang Spanyol, mengadakan perjanjian persahabatan dengan Britania.
§  1580
§  Maulana Muhammad menjadi Sultan Banten.
§  Portugal jatuh ke tangan kerajaan Spanyol; usaha-usaha kolonial Portugis tidak dipedulikan.
§  Drake mengunjungi Sulawesi dan Jawa, dalam perjalanan pulang ke Britania.
§  Ternate menguasai Butung.
§  1581
§  Sekitar saat ini, Kyai Ageng Pemanahan mengambil alih distrik Mataram (yang telah dijanjikan kepadanya oleh Joko Tingkir, yang menundanya hingga Sunan Kalijaga dari Wali Songo mendesaknya), mengubah namanya menjadi Kyai Gedhe Mataram.
§  1584
§  Sutawijaya menggantikan ayahnya Kyai Gedhe Mataram sebagai pemerintah lokal dari Mataram, memerintah dari Kota Gede.
§  1585
§  Sultan Aceh mengirim surat kepada Elizabeth I dari Britania.
§  Kapal Portugis yang dikirim untuk membangun sebuah benteng dan misi di Bali karam tepat di lepas pantai.
§  1587
§  Sutawijaya mengalahkan Pajang dan Joko Tingkir meninggal; garis keturunan beralih kepada Sutawijaya. Gunung Merapi meletus.
§  Portugis di Melaka menyerang Johore.
§  Portugis menandatangani perjanjian perdamaian dengan Sultan Aceh.
§  Sir Thomas Cavendish dari Britania mengunjungi Jawa.
§  1588
§  Sutawijaya mengganti namanya menjadi Senopati; merebut Pajang dan Demak.
§  1590
§  Desa asli Medan didirikan.
1591 – 1659
§  1591
§  Senopati merebut Madiun, lalu Kediri.
§  Sir James Lancaster dari Britania tiba di Aceh dan Penang, tetapi misinya gagal.
§  Ternate menyerang Portugis di Ambon.
§  1593
§  Ternate mengepung Portugis di Ambon kembali.
§  1595
§  2 April, ekspedisi Belanda di bawah De Houtman berangkat ke Hindia Belanda.
§  Suriansyah menjadikan Banjar di Kalimantan sebuah Kesultanan (belakangan Banjarmasin).
§  Portugis membangun benteng di Ende, Flores.






AKIBAT KOLONIALISME DAN IMPERALISME BARAT BAGI RAKYAT INDONESIA

Masuknya kekuasaan bangsa Asing di Indonesia telah menyebabkan perubahan tatanan politik, sosial, ekonomi dan budaya bagi bangsa Indonesia sebagai berikut:

1.   Politik

Baik Daendels maupun Raffles telah meletakkan dasar pemerintahan modern. Para Bupati dijadikan pegawai negeri dan diberi gaji, padahal menurut adat, kedudukan bupati adalah turun temurun dan mendapat upeti dari rakyat. Bupati telah menjadi alat kekuasaan pemerintah kolonial.
Belanda dan Inggris juga melakukan intervensi terhadap persoalan kerajaan, misalnya soal pergantian tahta kerajaan sehingga imperialis mendominasi politik di Indonesia. Akibatnya peranan elite kerajaan berkurang dalam bidang politik, bahkan kekuasaan pribumi mulai runtuh.




2.   Sosial ekonomi

Eksploitasi ekonomi yang dilakukan bangsa Barat membawa berbagai dampak bagi bangsa Indonesia. Munculnya monopoli dagang VOC menyebabkan mundurnya perdagangan nusantara di panggung perdagangan internasional. Peranan syahbandar digantikan oleh para pejabat Belanda.
Kebijakan tanam paksa sampai sistem ekonomi liberal menjadikan Indonesia sebagai penghasil bahan mentah. Eksportirnya dilakukan oleh bangsa Belanda, pedagang perantara dipegang oleh orang timur asing terutama bangsa Cina dan bangsa Indoensia hanya menjadi pengecer, sehingga tidak memiliki jiwa wiraswasta jenis tanaman baru serta cara memeliharanya.
Dengan dilaksanakannya politik pintu terbuka, maka:
_Pengusaha pribumi yang modalnya kecil kalah bersaing sehingga gulung tikar.
_Perkebunan di Jawa berkembang sedangkan di Sumatra kesulitan tenaga kerja sehingga dilakukan program transmigrasi.
_Untuk mendukung program penanaman modal Barat di Indonesia pemerintah  pelabuhan. Untuk pembangunan tersebut digunakan tenaga secara paksa dengan sistem rodi (kerja paksa)
_Dengan memperkenalkan sistem sewa tanah, terjadi pergeseran dari sistem ekonomi barang ke sistem ekonomi uang yang juga menyebar di kalangan petani.
_Daerah Indonesia terisolasi di laut sehingga kehidupan berkembang ke pedalaman.
Kemunduran perdagangan di laut secara tak langsung menimbulkan budaya feodalisme di pedalaman. Dengan feodalisme rakyat pribumi dipaksa untuk tunduk/patuh pada tuan tanah Barat/Timur Asing. Sehingga kehidupan penduduk Indonesia megalami kemerosotan. Akibat paling nyata adalah timbulnya kemiskinan, kesengsaraan kelaparan. Sebelum kedatangan para penjajah, bangsa Indonesia hidup dalam suasana kekeluargaan di bawah kepemimpinan raja atau pemangku adat.



3.   Budaya
-   Tindakan pemerintah Belanda untuk menghapus kedudukan menurut adat penguasa pribumi dan menjadikan mereka pegawai pemerintah, merutuhkan kewibawaan tradisional penguasa pribumi.
-   Upacara dan tatacara yang berlaku di istana kerajaan juga disederhanakan dengan demikian ikatan tradisi dalam kehidupan pribumi menjadi lemah.
-   Dengan merosotnya peranan politik maka para elit politik baik raja maupun bangsawan mengalihkan perhatiannya ke bidang senibudaya. Contoh Paku Buwono V memerintahkan penulisan serat Centhini, R.Ng Ronggo Warsito manyusun Kitab Pustakaraya Purwa, Mangkunegara IV menyusun kitab Wedatama dan lain-lain.

Kaum feodal telah hilang fungsinya sebagai  pemimpin dan penggerak rakyat untuk berjuang. Masyarakat Indonesia di bagi menjadi 3 golongan berdasarkan keturunan dan asal usul ayang mengakibatkan terjadinya tiga jenis peraturan hukum yang berbeda dalam satu Negara.