Di
Era kehidupan yang semakin modern ini, segala sesuatunya menjadi semakin mudah,
apalagi ditambah kecanggihan teknologi yang semakin pesat. Zaman di mana
popularitas dan segala bentuk kesenangan merajalela. Zaman ini dalam istilah
populernya adalah Industri 4,0.
Mirisnya,
kalangan remaja saat ini tidak menjadikan kemudahan tersebut sebagai sesuatu
yang positif dan berguna. Malah justru sebaliknya, mereka cenderung menggunakan
kecanggihan teknologi sebagai alat menuju kegerbang kesalahan.
Banyak
dari kalangan muda yang sudah melakukan free sex, narkoba, bahkan yang lebih
buruknya sudah terkena HIV. Ketiga hal ini merupakan momok yang sangat
menakutkan bagi kalangan remaja saat ini.
Entah
mereka tidak mengetahuinya atau justru menghiraukan hal tersebut. Seakan-akan
mereka terbiasa melakukan hal tersebut tanpa rasa takut dan kekhawatiran. bahkan
saat ini, banyak dari kalangan remaja yang sudah menikah diusianya yang masih
sangat dini. Tak terpungkiri lagi diusianya yang masih dini tersebut, para
wanita utamanya harus menjadi seorang istri dan ibu untuk anaknya. Sudah pasti
hal ini memberikan dampak negatif bagi sang ibu dan anaknya bukan?
Mengapa
bisa demikian?
Bagaimana
tidak menjadi dampak negatif, diusia yang masih tergolong muda ia harus
mengurus segala kebutuhan keluarganya. Mendidik anaknya, mengurus suaminya dan
masih banyak lagi hal lain yang tak terduga. Lalu, bagi sang suami yang menikah
dini pun juga memberikan dampak finansial yang sangat signifikan karena ia
belum mampu untuk menafkahi istri dan anaknya tersebut. Sedangakan keluarga
seperti itu, jauh dari keluarga yang bahagia, stabil dan terencana. Pernikahan yang
berhasil adalah pernikahan yang mampu dalam segi finansial, emosional dan
tanggung jawab.
Cinta
terencana adalah salah satu hal yang mampu mendorong kalangan remaja saat ini
untuk berprilaku positif, kreatif, responsif, dan produktif untuk menuju masa
depan yang cemerlang.
Kenapa
cinta terencana itu harus diimplementasikan sejak remaja?
Kembali
lagi mencakup perencanaan. Kalian tahu betul bukan, jika ingin melakukan
sesuatu tanpa perencanaan apa yang akan terjadi? Sudah pasti semua yang datang
di kemudian hari akan membawa permasalahan-permasalahan yang sangat buruk.
Oleh
karena itu, cinta terencana harus diimplementasikan agar dapat merencanakan
pernikahan yang cukup menjamin demi kepentingan kesehatan, sosial dan
ekonominya. Cinta terencana juga harus didasari dengan perencanaan yang sangat
matang demi mancapai masa depan yang memberikan pondasi kuat bagi keluarga,
karir, dan pendidikan.
Sekali
lagi, memutuskan untuk menikah harus memiliki perencanaan karena menikah itu
sendiri menyatukan 2 buah pemikiran yang berbeda, sifat yang berbeda dan cara
hidup yang berbeda pula. Jika kita tidak bisa menerima pasangan dengan sepenuh
hati. Apa tidak jadi bumerang untuk kita nantinya?
Oleh
sebab itu, pernikahan yang sesungguhnya harus memiliki kesiapan yang matang. Pertama
bisa dimulai dengan hati dan niat. Niat disini adalah kondisi di mana kesiapan
akan cinta yang nantinya akan kita jalani. Cinta merupakan sebuah kondisi di
mana saling memberikan rasa kasih sayang dan bertanggungjawab kepada masing-masing
pasangan, karena jika tanpa kasih sayang dan tanggungjawab maka ini bisa
mendatangkan orang ketiga dalam sebuah pernikahan. Hal itu merupakan hal yang
tidak diinginkan oleh setiap pasangan bukan?
Ya
tentu pastinya, meskipun saya sendiri belum menikah. Itu bukan menjadi sebuah
alasan bagi saya untuk tidak mengetahui akan hal ini, karena hal ini merupakan
kewajiban untuk diketahui oleh setiap kalangan remaja yang nantinya akan menuju
ke jenjang pernikahan. Cinta juga dibutuhkan untuk melangsungkan pernikahan. Apa
jadinya cinta tanpa pernikahan? Bagaimana, Sudah bisa kalian bayangkan? Pertama,
cinta yang harus kita tumbuhkan di dalam hati adalah kecintaan kita kepada sang
pencipta. Tuhan yang memberikan kehidupan dan segala kenikmatan-Nya untuk kita. Setelah
kita mencintai pencipta kita, itu juga harus di dasari kecintaan kita terhadap
pasangan. Dengan mencintai pasangan berarti menumbuhkan keharmonisan di dalam
keluarga.
Kemudian
apalagi sih yang harus disiapkan?
Hal
yang perlu kita persiapkan yang kedua adalah persiapan fisik. Persiapan di sini
bisa berupa kesiapan akan usia yang cukup, kesehatan yang baik serta finansial
yang memadai.
Kenapa
harus kesiapan usia, kesehatan dan finansial nih?
Kembali
lagi ke pembahasan awal kita sebelumnya, usia adalah faktor penentu dalam
menjalin rumah tangga. Apakah kalian bisa membayangkan jika anak yang belum
cukup umur menjalin sebuah rumah tangga? membayangkannya saja sudah seram
bukan? Karena pernikahan dini itu pernikahan yang masih di landasi dengan ego
yang sangat besar. Lalu apa masalahnya dengan kesehatan? Pasti dong berhubungan
karena kesehatan itu penting. Iya tidak? Mau tidak kalian nanti menikah
ternyata pasangan kalian memiliki penyakit yang sangat orang lain takuti yaitu
contohnya HIV AIDS? Sungguh mengerikan bukan? Nah untuk itu, mengecek kesehatan
terlebih dahulu dalam persiapan pernikahan adalah hal yang sangat bijaksana
kalau menurut saya pribadi.
Oke
lanjut, tahap yang paling utama dari semuanya adalah kesiapan finansial. Kok bisa?
Kembali
lagi nih, coba bayangkan, setelah kita menikah tidak memiliki penghasilan yang
cukup, lalu kebutuhan keluarga kita siapa yang akan menanggungnya? Tidak mungkinkan
uang bisa jatuh dari langit? Betul apa betul? Hehe…
Untuk
itu, BKKBN menggalakkan kampanye “Stop Pernikahan Usia Muda”
Sudah
pada tahu belum?
Ya,
saya sendiri pun belum lama ini mengetahuinya. Apalagi kampanye ini di adakan dalam
rangka menyambut Hari Keluarga Nasional pada tanggal 29 Juni nantinya. Huhh…sebentar
lagi bukan?
Kalau
kita lihat review kebanyakan orang dulu mengetahui BKKBN ini adalah Badan Pemerintah
yang mengurusi Pil KB dan Kontrasepsi. Hal ini tidak bisa dianggap salah tapi
juga masih ada yang kurang karena BKKBN sendiri juga mengatur kependudukan dan
pembangunan keluarga. Contohnya kesehatan, reproduksi remaja, keterampilan
hidup, pengembangan diri, dan perencanaan hidup berkeluarga. Dan masih banyak
lagi aspek yang berhubungan dengan
kependudukan tersebut.
Apa
sih BKKBN itu?
BKKBN
adalah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana yang membantu masyarakat
menciptakan keluarga impian yang bahagia.
Lalu
keluarga impian yang seperti apa?
Keluaga
impian ini sendiri, dimulai dengan usia ideal yang diberikan BKKBN untuk
menikah. Pertama, untuk Wanita usia baiknya untuk menikah adalah 20 tahun
sedangkan untuk Pria sendiri baiknya diusia 25 tahun.
Cinta
terencana yang digalakkan BKKBN ini adalah kekuatan rasa cinta tanah air dari masyarakat yang gemilang sehingga saling menjaga dan tumbuh bersama di
masyarakat.
Fungsi
penting keluarga itu sendiri yaitu:
1. Fungsi
Agama
2. Fungsi
Sosial
3. Cinta
dan Kasih Sayang
4. Perlindungan
5. Ekonomi
6. Sosial
dan Pendidikan
7. Reproduksi
yang matang dan Sehat, serta
8. Pelestarian
Lingkungan
Kemudian
ditambah dengan 3 Kunci keluarga stabil, bahagia, sehat dan terencana setelah
menikah adalah fleksibel, komunikasi dan kedekatan. Setelah itu, symbol 3 jari yang dicanangkan BKKBN kepada para remaja adalah untuk
menghindari yang namanya Fre Sex, HIV dan Narkoba.
Oleh
karena itu, marilah kita sama-sama menyambut Hari Keluarga Nasional yang
terencana dengan semangat yang membara. Bersama orang yang dicintai dan
menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air yang tercinta ini……
Sekian
dari saya, terima kasih…
Wassalamualaikum.
No comments:
Post a Comment