Monday, 28 May 2018

Cinta Terencana di zaman Industri 4,0


Di Era kehidupan yang semakin modern ini, segala sesuatunya menjadi semakin mudah, apalagi ditambah kecanggihan teknologi yang semakin pesat. Zaman di mana popularitas dan segala bentuk kesenangan merajalela. Zaman ini dalam istilah populernya adalah Industri 4,0.

Mirisnya, kalangan remaja saat ini tidak menjadikan kemudahan tersebut sebagai sesuatu yang positif dan berguna. Malah justru sebaliknya, mereka cenderung menggunakan kecanggihan teknologi sebagai alat menuju kegerbang kesalahan.

Banyak dari kalangan muda yang sudah melakukan free sex, narkoba, bahkan yang lebih buruknya sudah terkena HIV. Ketiga hal ini merupakan momok yang sangat menakutkan bagi kalangan remaja saat ini.

Entah mereka tidak mengetahuinya atau justru menghiraukan hal tersebut. Seakan-akan mereka terbiasa melakukan hal tersebut tanpa rasa takut dan kekhawatiran. bahkan saat ini, banyak dari kalangan remaja yang sudah menikah diusianya yang masih sangat dini. Tak terpungkiri lagi diusianya yang masih dini tersebut, para wanita utamanya harus menjadi seorang istri dan ibu untuk anaknya. Sudah pasti hal ini memberikan dampak negatif bagi sang ibu dan anaknya bukan? 

Mengapa bisa demikian?

Bagaimana tidak menjadi dampak negatif, diusia yang masih tergolong muda ia harus mengurus segala kebutuhan keluarganya. Mendidik anaknya, mengurus suaminya dan masih banyak lagi hal lain yang tak terduga. Lalu, bagi sang suami yang menikah dini pun juga memberikan dampak finansial yang sangat signifikan karena ia belum mampu untuk menafkahi istri dan anaknya tersebut. Sedangakan keluarga seperti itu, jauh dari keluarga yang bahagia, stabil dan terencana. Pernikahan yang berhasil adalah pernikahan yang mampu dalam segi finansial, emosional dan tanggung jawab.

Cinta terencana adalah salah satu hal yang mampu mendorong kalangan remaja saat ini untuk berprilaku positif, kreatif, responsif, dan produktif untuk menuju masa depan yang cemerlang.

Kenapa cinta terencana itu harus diimplementasikan sejak remaja?

Kembali lagi mencakup perencanaan. Kalian tahu betul bukan, jika ingin melakukan sesuatu tanpa perencanaan apa yang akan terjadi? Sudah pasti semua yang datang di kemudian hari akan membawa permasalahan-permasalahan yang sangat buruk.

Oleh karena itu, cinta terencana harus diimplementasikan agar dapat merencanakan pernikahan yang cukup menjamin demi kepentingan kesehatan, sosial dan ekonominya. Cinta terencana juga harus didasari dengan perencanaan yang sangat matang demi mancapai masa depan yang memberikan pondasi kuat bagi keluarga, karir, dan pendidikan.

Sekali lagi, memutuskan untuk menikah harus memiliki perencanaan karena menikah itu sendiri menyatukan 2 buah pemikiran yang berbeda, sifat yang berbeda dan cara hidup yang berbeda pula. Jika kita tidak bisa menerima pasangan dengan sepenuh hati. Apa tidak jadi bumerang untuk kita nantinya?

Oleh sebab itu, pernikahan yang sesungguhnya harus memiliki kesiapan yang matang. Pertama bisa dimulai dengan hati dan niat. Niat disini adalah kondisi di mana kesiapan akan cinta yang nantinya akan kita jalani. Cinta merupakan sebuah kondisi di mana saling memberikan rasa kasih sayang dan bertanggungjawab kepada masing-masing pasangan, karena jika tanpa kasih sayang dan tanggungjawab maka ini bisa mendatangkan orang ketiga dalam sebuah pernikahan. Hal itu merupakan hal yang tidak diinginkan oleh setiap pasangan bukan?

Ya tentu pastinya, meskipun saya sendiri belum menikah. Itu bukan menjadi sebuah alasan bagi saya untuk tidak mengetahui akan hal ini, karena hal ini merupakan kewajiban untuk diketahui oleh setiap kalangan remaja yang nantinya akan menuju ke jenjang pernikahan. Cinta juga dibutuhkan untuk melangsungkan pernikahan. Apa jadinya cinta tanpa pernikahan? Bagaimana, Sudah bisa kalian bayangkan? Pertama, cinta yang harus kita tumbuhkan di dalam hati adalah kecintaan kita kepada sang pencipta. Tuhan yang memberikan kehidupan dan segala kenikmatan-Nya untuk kita. Setelah kita mencintai pencipta kita, itu juga harus di dasari kecintaan kita terhadap pasangan. Dengan mencintai pasangan berarti menumbuhkan keharmonisan di dalam keluarga.

Kemudian apalagi sih yang harus disiapkan?

Hal yang perlu kita persiapkan yang kedua adalah persiapan fisik. Persiapan di sini bisa berupa kesiapan akan usia yang cukup, kesehatan yang baik serta finansial yang memadai.

Kenapa harus kesiapan usia, kesehatan dan finansial nih?

Kembali lagi ke pembahasan awal kita sebelumnya, usia adalah faktor penentu dalam menjalin rumah tangga. Apakah kalian bisa membayangkan jika anak yang belum cukup umur menjalin sebuah rumah tangga? membayangkannya saja sudah seram bukan? Karena pernikahan dini itu pernikahan yang masih di landasi dengan ego yang sangat besar. Lalu apa masalahnya dengan kesehatan? Pasti dong berhubungan karena kesehatan itu penting. Iya tidak? Mau tidak kalian nanti menikah ternyata pasangan kalian memiliki penyakit yang sangat orang lain takuti yaitu contohnya HIV AIDS? Sungguh mengerikan bukan? Nah untuk itu, mengecek kesehatan terlebih dahulu dalam persiapan pernikahan adalah hal yang sangat bijaksana kalau menurut saya pribadi.

Oke lanjut, tahap yang paling utama dari semuanya adalah kesiapan finansial. Kok bisa?
Kembali lagi nih, coba bayangkan, setelah kita menikah tidak memiliki penghasilan yang cukup, lalu kebutuhan keluarga kita siapa yang akan menanggungnya? Tidak mungkinkan uang bisa jatuh dari langit? Betul apa betul? Hehe…

Untuk itu, BKKBN menggalakkan kampanye “Stop Pernikahan Usia Muda”

Sudah pada tahu belum?

Ya, saya sendiri pun belum lama ini mengetahuinya. Apalagi kampanye ini di adakan dalam rangka menyambut Hari Keluarga Nasional pada tanggal 29 Juni nantinya. Huhh…sebentar lagi bukan?

Kalau kita lihat review kebanyakan orang dulu mengetahui BKKBN ini adalah Badan Pemerintah yang mengurusi Pil KB dan Kontrasepsi. Hal ini tidak bisa dianggap salah tapi juga masih ada yang kurang karena BKKBN sendiri juga mengatur kependudukan dan pembangunan keluarga. Contohnya kesehatan, reproduksi remaja, keterampilan hidup, pengembangan diri, dan perencanaan hidup berkeluarga. Dan masih banyak lagi aspek yang  berhubungan dengan kependudukan tersebut.

Apa sih BKKBN itu?

BKKBN adalah Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana yang membantu masyarakat menciptakan keluarga impian yang bahagia.

Lalu keluarga impian yang seperti apa?

Keluaga impian ini sendiri, dimulai dengan usia ideal yang diberikan BKKBN untuk menikah. Pertama, untuk Wanita usia baiknya untuk menikah adalah 20 tahun sedangkan untuk Pria sendiri baiknya diusia 25 tahun.

Cinta terencana yang digalakkan BKKBN ini adalah kekuatan rasa cinta tanah air dari masyarakat yang gemilang sehingga saling menjaga dan tumbuh bersama di masyarakat.

Fungsi penting keluarga  itu sendiri yaitu:
1.      Fungsi Agama
2.      Fungsi Sosial
3.      Cinta dan Kasih Sayang
4.      Perlindungan
5.      Ekonomi
6.      Sosial dan Pendidikan
7.      Reproduksi yang matang dan Sehat, serta
8.      Pelestarian Lingkungan

Kemudian ditambah dengan 3 Kunci keluarga stabil, bahagia, sehat dan terencana setelah menikah adalah fleksibel, komunikasi dan kedekatan. Setelah itu, symbol 3 jari yang  dicanangkan BKKBN kepada para remaja adalah untuk menghindari yang namanya Fre Sex, HIV dan Narkoba.

Oleh karena itu, marilah kita sama-sama menyambut Hari Keluarga Nasional yang terencana dengan semangat yang membara. Bersama orang yang dicintai dan menumbuhkan rasa cinta kepada tanah air yang tercinta ini……



Sekian dari saya, terima kasih…
Wassalamualaikum.